Hari ini, Lamandau siap pecahkan rekor MURI makan coto korup terbanyak

id Pemkab lamandau, nanga bulik, lamandau, pemerintah kabupaten, hendra lesmana, pemecahan rekor muri, museum rekor dunia indonesia, makan terbanyak, kel

Hari ini, Lamandau siap pecahkan rekor MURI makan coto korup terbanyak

Bupati Lamandau Hendra Lesmana mendapat suguhan coto keladi korup matah baru-baru ini. (Foto Humas Pemkab Lamandau)

Nanga Bulik (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah siap menorehkan sejarah yang tercatat dalam Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), pada Rabu (7/8), dengan melaksanakan kegiatan makan coto keladi korup matah terbanyak.

Rencananya kegiatan itu, akan dilaksanakan selepas upacara HUT ke-17 Kabupaten Lamandau di halaman kantor bupati setempat, kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana, saat dihubungi dari Nanga Bulik, Selasa.

"Secara khusus pada HUT ke-17 Kabupaten Lamandau ini, kami akan melakukan pemecahan rekor MURI makan coto keladi korup matah dengan peserta terbanyak. Akan tersedia nantinya sebanyak 2.500 porsi coto," katanya.

Menurut Hendra, pemecahan rekor Muri tersebut sebagai upaya mendukung gerakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal.

Dalam hal ini pemerintah kabupaten akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, melalui pemecahan rekor MURI untuk mendukung gerakan diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal. 

"Berbagai jenis olahan pangan keladi korup matah, baik dalam bentuk segar menjadi sayuran, aneka kue, keripik, stik, hingga ragam jenis kue cake, brownies, pie dan lainnya," terangnya.

Penamaan keladi korup matah, lantaran di kabupaten setempat ada keunikan tanaman keladi yang tumbuh, namun tidak seperti keladi kebanyakan. Tanaman ini setelah dikupas, bisa dimakan dalam keadaan mentah, tanpa menyebabkan gatal.

Ia menjelaskan, keladi korup matah terdiri dari dua jenis, ada yang berwarna putih dan warna kuning dan endemik tumbuh di Kecamatan Delang dan Batang Kawa.

Orang nomor satu di Bumi Bahaum Bakuba itu berharap,  melalui pencatatan rekor MURI, konsumsi pangan di kabupaten setempat semakin beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). 

"Karena makan tidak selalu nasi, jadi kami mengajak masyarakat mulai mencintai pangan lokal. Ayo bersama mewujudkan "go pangan lokal menuju Lamandau juara," demikian Hendra.