Belum ada pesawat bisa mendarat di Bandara Haji Asan Sampit

id Belum ada pesawat bisa mendarat di Bandara Haji Asan Sampit,Kotawaringin Timur,Kotim,Sampit,Asap,Kebakaran lahan,Karhutla

Belum ada pesawat bisa mendarat di Bandara Haji Asan Sampit

Petugas gabungan sedang memadamkan kebakaran lahan di samping landasan pacu Bandara H Asan Sampit, Rabu (11/9/2019). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Pekatnya asap akibat kebakaran lahan membuat aktivitas penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah terganggu karena pesawat tidak bisa mendarat.

"Sampai saat ini (pukul 11.30 WIB) belum ada pendaratan pesawat karena jarak pandang sangat pendek," kata Kepala Bandara Haji Asan Sampit Havandi Gusli di Sampit, Minggu.

Informasi itu disampaikan Havandi saat rapat mendadak menyikapi makin parahnya asap kebakaran lahan yang melanda Sampit. Rapat dipimpin Bupati H Supian Hadi, kemudian dilanjutkan Sekretaris Daerah Halikinnor.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit, jarak pandang di Sampit pada pukul 07.00 WIB hanya 400 meter dengan kualitas udara masuk kategori berbahaya. Hingga pukul 12.00 WIB, jarak pandang hanya meningkat sedikit menjadi 500 meter status kualitas udara masih dalam kategori berbahaya.

Pendeknya jarak pandang tersebut tidak memungkinkan bagi pesawat untuk mendarat di Bandara Haji Asan Sampit karena jarak pandang minimum untuk pendaratan adalah 2.200 meter.

Terkait kondisi ini, menurut Havandi, pihaknya sudah melakukan rapat dengan pihak terkait seperti pemerintah daerah, Polres Kotawaringin Timur, Kodim 1015 Sampit dan lainnya membahas langkah-langkah yang bisa dilakukan.

Fokusnya adalah penanggulangan kebakaran lahan, khususnya yang terjadi di sekitar bandara. Beberapa hari lalu, kebakaran lahan terjadi persis di sisi luar pagar landasan bandara tersebut.

"Mobil pemadam kebakaran dan satu tangki kami siagakan untuk mendukung upaya yang dilakukan BPBD bersama tim dalam menanggulangi kebakaran, khususnya di sekitar bandara," kata Havandi.

Baca juga: Kebakaran lahan mulai rambah sekitar Bandara H Asan Sampit

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur H Muhammad Yusuf mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan otoritas Bandara Haji Asan Sampit terkait penanggulangan kebakaran lahan di sekitar bandara.

Kondisi jarak pandang sangat berpengaruh terhadap aktivitas di bandara. Pesawat dari daerah asal tidak akan diberangkatkan ke Sampit jika jarak pandang di Bandara Haji Asan Sampit sangat terbatas. 

Namun kondisi ini situasional karena tidak menutup kemungkinan jarak pandang membaik ketika tiupan angin cukup kencang sehingga konsentrasi kepekatan asap berkurang dan dinilai aman bagi pendaratan pesawat.

"Kemarin sempat terjadi kebakaran di sekitar bandara dan sudah kita tanggulangi bersama dengan mobil pemadam bandara. Bandara tentu menjadi salah satu perhatian kita karena kaitannya dengan transportasi udara. Mudah-mudahan saja kebakaran lahan bisa segera kita tangani," demikian Yusuf.