Sampit (ANTARA) - Pekatnya asap akibat kebakaran lahan membuat aktivitas penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah terganggu karena pesawat tidak bisa mendarat.
"Sampai saat ini (pukul 11.30 WIB) belum ada pendaratan pesawat karena jarak pandang sangat pendek," kata Kepala Bandara Haji Asan Sampit Havandi Gusli di Sampit, Minggu.
Informasi itu disampaikan Havandi saat rapat mendadak menyikapi makin parahnya asap kebakaran lahan yang melanda Sampit. Rapat dipimpin Bupati H Supian Hadi, kemudian dilanjutkan Sekretaris Daerah Halikinnor.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit, jarak pandang di Sampit pada pukul 07.00 WIB hanya 400 meter dengan kualitas udara masuk kategori berbahaya. Hingga pukul 12.00 WIB, jarak pandang hanya meningkat sedikit menjadi 500 meter status kualitas udara masih dalam kategori berbahaya.
Pendeknya jarak pandang tersebut tidak memungkinkan bagi pesawat untuk mendarat di Bandara Haji Asan Sampit karena jarak pandang minimum untuk pendaratan adalah 2.200 meter.
Terkait kondisi ini, menurut Havandi, pihaknya sudah melakukan rapat dengan pihak terkait seperti pemerintah daerah, Polres Kotawaringin Timur, Kodim 1015 Sampit dan lainnya membahas langkah-langkah yang bisa dilakukan.
Fokusnya adalah penanggulangan kebakaran lahan, khususnya yang terjadi di sekitar bandara. Beberapa hari lalu, kebakaran lahan terjadi persis di sisi luar pagar landasan bandara tersebut.
"Mobil pemadam kebakaran dan satu tangki kami siagakan untuk mendukung upaya yang dilakukan BPBD bersama tim dalam menanggulangi kebakaran, khususnya di sekitar bandara," kata Havandi.
Baca juga: Kebakaran lahan mulai rambah sekitar Bandara H Asan Sampit
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur H Muhammad Yusuf mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan otoritas Bandara Haji Asan Sampit terkait penanggulangan kebakaran lahan di sekitar bandara.
Kondisi jarak pandang sangat berpengaruh terhadap aktivitas di bandara. Pesawat dari daerah asal tidak akan diberangkatkan ke Sampit jika jarak pandang di Bandara Haji Asan Sampit sangat terbatas.
Namun kondisi ini situasional karena tidak menutup kemungkinan jarak pandang membaik ketika tiupan angin cukup kencang sehingga konsentrasi kepekatan asap berkurang dan dinilai aman bagi pendaratan pesawat.
"Kemarin sempat terjadi kebakaran di sekitar bandara dan sudah kita tanggulangi bersama dengan mobil pemadam bandara. Bandara tentu menjadi salah satu perhatian kita karena kaitannya dengan transportasi udara. Mudah-mudahan saja kebakaran lahan bisa segera kita tangani," demikian Yusuf.
Berita Terkait
Laporkan bila ada aktivitas mencurigakan WNA melalui "hotline" Imigrasi
Kamis, 25 April 2024 14:33 Wib
Psikolog sebut harus ada aturan jelas penggunaan ponsel pada anak
Kamis, 25 April 2024 8:31 Wib
Gibran sebut ada serangkaian pertemuan setelah penetapan di KPU
Selasa, 23 April 2024 12:38 Wib
MK sebut tak ada relevansi bansos dan peningkatan perolehan suara
Senin, 22 April 2024 13:57 Wib
MK menyatakan tak ada bukti intervensi presiden terhadap perubahan syarat paslon
Senin, 22 April 2024 12:57 Wib
Projo sebut Jokowi tidak ada hambatan terkait pertemuan dengan Megawati
Rabu, 17 April 2024 13:11 Wib
Airnav Indonesia sebut ada 15 laporan penerbangan balon udara liar
Rabu, 17 April 2024 11:44 Wib
Apple mengaku ada kesalahan emoji pada keyboard iPhone
Minggu, 14 April 2024 13:52 Wib