Batam (ANTARA) - Kapal Republik Indonesia (KRI) dalam posisi siaga tempur pengamanan laut Natuna, Kepri, sebagai upaya penegakan kedaulatan negara.
"Ada dua KRI kita kerahkan dan ditambah jadi tiga menyusul besok, ini kita lakukan karena ada pelanggaran kedaulatan di Laut Natuna," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya (Laksdya ) TNI Yudo Margono saat memberikan pengarahan kepada para prajurit di Paslabuh, Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat.
Ia menyebutkan, dalam pengawasan di wilayah itu dideteksi sebanyak 30 kapal ikan asing yang beroperasi di wilayah kedaulatan NKRI dengan dikawal oleh 3 kapal Coast Guard milik Tiongkok.
"Melalui udara tadi pagi kita telah pantau, ada 30 kapal ikan asing dengan dikawal 3 kapal pengawas mereka, dan mereka sengaja menghidupkan AIS mereka, ini ada apa?" kata dia mempertanyakan.
KRI Teuku Umar dan KRI Tjiptadi diberangkatkan ke lokasi perairan tersebut. "Operasi ini kita melibatkan semua unsur, baik darat, laut dan udara," ujarnya menegaskan.
Dalam menjalankan operasi, ia mengingatkan kepada prajurit untuk tidak terpancing. Prajurit diminta untuk mengutamakan cara persuasif agar 30 kapal pencari ikan dan 3 kapal Coast Guard China keluar dari laut Natuna.
Berita Terkait
Secercah potensi pemain timnas Indonesia putri, Claudia Scheunemann
Selasa, 7 Mei 2024 16:56 Wib
STY fokuskan menjaga kebugaran pemain timnas
Selasa, 7 Mei 2024 16:43 Wib
Produk Google Cloud dipercaya ampu ubah bisnis jadi semakin cemerlang
Selasa, 7 Mei 2024 14:10 Wib
Benarkah pelatih Guinea sebut Indonesia negara miskin? Ini faktanya
Selasa, 7 Mei 2024 12:28 Wib
Jonatan bangga hapus keraguan terhadap tim muda di Piala Thomas
Selasa, 7 Mei 2024 7:46 Wib
Para pemain petik pengalaman berharga di Piala Thomas dan Uber
Selasa, 7 Mei 2024 7:26 Wib
Tim Piala Thomas dan Uber pulang ke Indonesia
Selasa, 7 Mei 2024 7:14 Wib
Persani kirim perwakilan ke Parkour World Cup 2024 di Prancis
Selasa, 7 Mei 2024 7:11 Wib