Nama Kepala BKD Kotim dicatut minta uang pengangkatan CPNS

id Nama Kepala BKD Kotim dicatut minta uang pengangkatan CPNS,Alang Arianto,Badan Kepegawaian Daerah,Pemkab Kotim,Sampit,Kotim,Kotawaringin Timur

Nama Kepala BKD Kotim dicatut minta uang pengangkatan CPNS

Kepala BKD Kotim Alang Arianto saat menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya pengabdian 20 tahun yang diserahkan Bupati Kotim Supian Hadi saat HUT ke-67 Kotim, Selasa (7/1/2020) lalu. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Nama Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah dicatut seseorang dengan tujuan diduga untuk menipu dengan dalih memuluskan pengangkatan menjadi calon pegawai negeri sipil atau CPNS.

"Saya imbau masyarakat jangan pernah percaya dengan orang-orang yang mungkin ingin menipu. Saya tegaskan, itu bukan saya. Dia mencatut nama saya. Soal pengangkatan CPNS itu ada prosedur dan tahapannya," kata Alang di Sampit, Kamis.

Penegasan itu disampaikan Alang menanggapi kembali adanya pengaduan terkait dugaan upaya penipuan oleh seseorang yang mencatut namanya sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin Timur.

Salah seorang sekretaris desa di Kecamatan Bukit Santuai mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin Timur Alang Arianto. Merasa curiga, sekretaris desa tersebut kemudian merekam percakapan melalui sambungan telepon tersebut.

Bagi orang yang sudah mengenal Alang Arianto, pasti akan curiga karena suara pria penelepon tersebut berbeda dengan suara asli Alang Arianto. Dari percakapan juga jelas terdengar logat bahasa pria tersebut bukan logat bahasa yang digunakan masyarakat Kalimantan.

Dalam percakapan itu, pria mengatakan bisa mengurus pengangkatan sekretaris desa tersebut menjadi CPNS. Dia diminta datang ke Badan Kepegawaian Daerah Kotawaringin Timur pada Senin (13/1) nanti dengan membawa berkas yang sudah disebutkan.


Baca juga: Polsek dan Koramil disiagakan antisipasi banjir di Kotim

Penelepon itu kemudian dengan terang-terangan meminta dana dengan alasan untuk disetor kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) karena pembuatan surat keputusan pengangkatan CPNS merupakan kewenangan di tingkat pusat.

Penelepon getol mendesak sekretaris desa menyebutkan nominal uang yang akan diberikan sesuai kesanggupan. Dia berdalih biasanya setoran memang bervariasi antara Rp15 juta hingga Rp20 juta.

Untungnya, sekretaris desa tersebut tidak sampai tertipu karena dia memang sudah sejak awal curiga. Dengan alasan ingin berunding terlebih dulu dengan keluarga, sekretaris desa tersebut buru-buru menutup telepon.

Kejadian itu kemudian disampaikan kepada Alang, sekaligus informasi upaya penipuan tersebut. Tujuannya agar semua pihak berhati-hati.

"Saya minta masyarakat jangan percaya dengan hal seperti itu. Pengangkatan CPNS itu tidak bisa sembarangan karena semua ada aturannya. Saya pun tidak ada kewenangan untuk mengangkat seseorang menjadi CPNS," demikian Alang.

Baca juga: PT SSM, PT MAS dan PT UL raih penghargaan Proper Hijau

Baca juga: Dibantu PT Maju Aneka Sawit, murid SD ini tak lagi lesehan di lantai