Gubernur Kalteng ajak masyarakat isi data sensus penduduk online
Sampit (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengajak penduduk di provinsi itu mengisi data sensus penduduk berbasis online untuk membantu suksesnya Sensus Penduduk 2020.
"Kita bantu supaya sensus penduduk ini berjalan sukses. Caranya juga sangat mudah karena melalui online, bahkan melalui telepon seluler pun bisa," kata Sugianto saat kunjungan kerja di SMAN 3 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Selasa.
Sugianto mengharap seluruh warganya menyukseskan sensus yang sedang dilaksanakan pemerintah. Apalagi kini masyarakat bisa melakukan secara mandiri dengan mengisi data diri karena sensus dilakukan secara online.
Untuk mengisi data sensus, warga bisa mengakses laman sensus.bps.go.id. Selanjutnya, warga tinggal mengisi data secara jujur dengan data identitas mengacu pada kartu tanda penduduk dan kartu keluarga masing-masing.
Sugianto menganggap sensus penduduk sangat penting karena hasilnya bermanfaat banyak hal. Bagi pemerintah, data yang dihasilkan akan menjadi acuan dalam merumuskan kebijakan agar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat.
"Nanti akan diketahui berapa jumlah penduduk, perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan, usia dan lainnya. Data itu nanti penting sebagai bahan pertimbangan terkait banyak hal," kata Sugianto.
Harapan yang sama diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Yomin Tofri. Dia berharap partisipasi masyarakat agar data yang dihasilkan dalam sensus kali ini semakin berkualitas.
"Masyarakat bisa mengisi data secara mandiri. Kalau tidak bisa, petugas kami nanti siap membantu. Nanti petugas kami juga akan menjangkau wilayah-wilayah yang terkendala saat sensus online," kata Yomin Tofri.
Untuk pertama kalinya di era digital ini, Indonesia akan melakukan Sensus Penduduk secara online dengan menggunakan basis data registrasi penduduk atau adminduk.
Ini merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan Satu Data Kependudukan Indonesia yang akan dimulai dengan Sensus Penduduk 2020.
Baca juga: Perlu Rp65 miliar lengkapi peralatan UNBK SMA di Kalteng
Masyarakat Kalimantan Tengah diminta berpartisipasi aktif dalam Sensus Penduduk 2020 dengan mengisi Sensus Online secara mandiri pada 15 Februari sampai 31 Maret 2020. Warga juga diminta menerima petugas BPS yang melakukan pendataan dan memberikan data yang sebenarnya saat pencacahan lapangan pada 1 sampai 31 Juli 2020.
Sensus Penduduk Indonesia 2020 merupakan pendataan penduduk Indonesia yang mencakup pendataan jumlah penduduk, etnis, agama, pekerjaan, perekonomian dan lain-lain. Sensus 2020 ini merupakan sensus yang ke-7.
Sensus Penduduk 2020 terdiri dari tiga tahapan pengumpulan data yaitu Sensus Penduduk Online (SPO) pada 15 Februari - 31 Maret 2020, Sensus Penduduk Wawancara (SPW) pada Juli 2020 dan Pencacahan Sampel pada Juli 2021.
Sensus online sangat mudah karena dapat dilakukan kapan saja secara mandiri selama periode pelaksanaan Sensus Penduduk Online. Literasi masyarakat terhadap penggunaan teknologi informasi yang semakin baik, juga menjadi pertimbangan.
Sensus online juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti penting data, dimulai dari informasi pribadinya. Bagi penduduk yang tidak sempat mengikuti sensus online masih akan tetap tercatat dalam pelaksanaan Sensus Penduduk Wawancara (SPW) pada Juli 2020.
Menggunakan data administrasi kependudukan dari Ditjen Dukcapil sebagai basis data dasar yang kemudian dilengkapi pada pelaksanaan SP2020. Upaya ini menjadi langkah penting perwujudan Satu Data Kependudukan Indonesia.
Baca juga: Pemkab Kotim tingkatkan pengelolaan data sektoral perkuat perencanaan pembangunan
Baca juga: Petahana masih berburu dua kursi untuk bertarung di Pilkada Kotim
"Kita bantu supaya sensus penduduk ini berjalan sukses. Caranya juga sangat mudah karena melalui online, bahkan melalui telepon seluler pun bisa," kata Sugianto saat kunjungan kerja di SMAN 3 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Selasa.
Sugianto mengharap seluruh warganya menyukseskan sensus yang sedang dilaksanakan pemerintah. Apalagi kini masyarakat bisa melakukan secara mandiri dengan mengisi data diri karena sensus dilakukan secara online.
Untuk mengisi data sensus, warga bisa mengakses laman sensus.bps.go.id. Selanjutnya, warga tinggal mengisi data secara jujur dengan data identitas mengacu pada kartu tanda penduduk dan kartu keluarga masing-masing.
Sugianto menganggap sensus penduduk sangat penting karena hasilnya bermanfaat banyak hal. Bagi pemerintah, data yang dihasilkan akan menjadi acuan dalam merumuskan kebijakan agar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masyarakat.
"Nanti akan diketahui berapa jumlah penduduk, perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan, usia dan lainnya. Data itu nanti penting sebagai bahan pertimbangan terkait banyak hal," kata Sugianto.
Harapan yang sama diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Yomin Tofri. Dia berharap partisipasi masyarakat agar data yang dihasilkan dalam sensus kali ini semakin berkualitas.
"Masyarakat bisa mengisi data secara mandiri. Kalau tidak bisa, petugas kami nanti siap membantu. Nanti petugas kami juga akan menjangkau wilayah-wilayah yang terkendala saat sensus online," kata Yomin Tofri.
Untuk pertama kalinya di era digital ini, Indonesia akan melakukan Sensus Penduduk secara online dengan menggunakan basis data registrasi penduduk atau adminduk.
Ini merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan Satu Data Kependudukan Indonesia yang akan dimulai dengan Sensus Penduduk 2020.
Baca juga: Perlu Rp65 miliar lengkapi peralatan UNBK SMA di Kalteng
Masyarakat Kalimantan Tengah diminta berpartisipasi aktif dalam Sensus Penduduk 2020 dengan mengisi Sensus Online secara mandiri pada 15 Februari sampai 31 Maret 2020. Warga juga diminta menerima petugas BPS yang melakukan pendataan dan memberikan data yang sebenarnya saat pencacahan lapangan pada 1 sampai 31 Juli 2020.
Sensus Penduduk Indonesia 2020 merupakan pendataan penduduk Indonesia yang mencakup pendataan jumlah penduduk, etnis, agama, pekerjaan, perekonomian dan lain-lain. Sensus 2020 ini merupakan sensus yang ke-7.
Sensus Penduduk 2020 terdiri dari tiga tahapan pengumpulan data yaitu Sensus Penduduk Online (SPO) pada 15 Februari - 31 Maret 2020, Sensus Penduduk Wawancara (SPW) pada Juli 2020 dan Pencacahan Sampel pada Juli 2021.
Sensus online sangat mudah karena dapat dilakukan kapan saja secara mandiri selama periode pelaksanaan Sensus Penduduk Online. Literasi masyarakat terhadap penggunaan teknologi informasi yang semakin baik, juga menjadi pertimbangan.
Sensus online juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti penting data, dimulai dari informasi pribadinya. Bagi penduduk yang tidak sempat mengikuti sensus online masih akan tetap tercatat dalam pelaksanaan Sensus Penduduk Wawancara (SPW) pada Juli 2020.
Menggunakan data administrasi kependudukan dari Ditjen Dukcapil sebagai basis data dasar yang kemudian dilengkapi pada pelaksanaan SP2020. Upaya ini menjadi langkah penting perwujudan Satu Data Kependudukan Indonesia.
Baca juga: Pemkab Kotim tingkatkan pengelolaan data sektoral perkuat perencanaan pembangunan
Baca juga: Petahana masih berburu dua kursi untuk bertarung di Pilkada Kotim