Sampit (ANTARA) - Manajemen RSUD dr Murjani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengusulkan pembangunan gedung atau bangunan baru khusus untuk isolasi penanganan penyakit menular sangat berbahaya.
"Sampit telah ditetapkan satu dari 19 kota rawan pintu masuknya Covid-19. Selain itu, RSUD dr Murjani juga merupakan satu dari 100 rumah sakit yang ditetapkan menjadi rumah sakit rujukan penyakit ini," kata Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Murjani Sampit dr Yudha Herlambang di Sampit, Selasa.
Ditemukannya dua warga Depok Jawa Barat yang positif terjangkit Corona Covid-19, membuat seluruh daerah meningkatkan kewaspadaan, tidak terkecuali Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur.
Yudha menyebutkan, usulan pembangunan bangunan baru khusus untuk isolasi penanganan penyakit menular berbahaya seperti Covid-19 dan lainnya tersebut, mereka sampaikan setelah beberapa waktu lalu pemerintah mengumumkan bahwa Sampit termasuk dalam 19 daerah rawan masuknya virus berbahaya yang awalnya mewabah di Wuhan China tersebut.
Berdasarkan hal itu pula pihak rumah sakit mengusulkan pembangunan bangunan baru khusus isolasi karena sangat dibutuhkan. Harapannya, usulan itu disetujui dan dibangun menggunakan anggaran tahun 2021 nanti.
Saat ini RSUD dr Murjani Sampit memiliki sebuah ruang dekontaminasi atau isolasi untuk penanganan Covid-19 yang terletak di bagian kiri gedung instalasi gawat darurat rumah sakit tersebut. Ruang tersebut tidak terlalu besar dengan kapasitas hanya antara tiga sampai lima tempat tidur.
Pihak RSUD dr Murjani Sampit juga sudah melakukan simulasi penanganan pasien 'suspect' Covid-19. Penanganan diupayakan dilakukan di rumah sakit ini, namun jika memerlukan penanganan lebih lanjut maka pasien akan dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
Seiring semakin maraknya wabah Covid-19 yang kini sudah masuk ke Indonesia, pihak RSUD dr Murjani Sampit meningkatkan kewaspadaan. Diharapkan ada bangunan khusus untuk isolasi penanganan penyakit berbahaya menular.
Baca juga: KKP Sampit imbau masyarakat tidak panik hadapi Covid-19
"Ini untuk safety (keamanan) pasien, petugas dan masyarakat sekitar. Ruang isolasi yang sesuai standar perlu dihadirkan. Usulan kami berupa bangunan baru. Mudah-mudahan anggarannya bisa didukung," harap Yudha.
Sementara itu saat rapat Forum Gabungan Perangkat Daerah, Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotawaringin Timur Ramadansyah juga memaparkan usulan pembangunan ruang isolasi yang lebih representatif di RSUD dr Murjani Sampit.
Ramadansyah mengatakan, usulan pembangunan ruang isolasi yang disampaikan oleh manajemen RSUD dr Murjani Sampit sudah dibahas bersama. Usulan itu dianggap penting sehingga dilanjutkan untuk disampaikan saat pembahasan musyawarah perencanaan pembangunan tahun anggaran 2021.
"Ruang isolasi yang memadai ini dianggap mendesak karena kita tidak tahu sekarang penyakit apa yang harus diisolasi. Kami berharap ini menjadi perhatian kita bersama, bahkan kalau anggarannya memungkinkan, tidak perlu menunggu 2021, tetapi bisa dilaksanakan tahun ini atau saat APBD Perubahan nanti," demikian Ramadansyah.
Baca juga: Legislator Kotim ajak masyarakat cegah Covid-19 dengan cara ini
Baca juga: Legislator Kotim ajak masyarakat cegah Covid-19 dengan cara ini