Pangkalan Bun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah berencana membangun rumah sakit khusus isolasi untuk menangani infeksi penyakit menular, terutama COVID-19 di wilayah setempat.
Rencana itu didorong kekhawatiran akan menurunnya kunjungan pasien umum di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, akibat ketakutan pasien dan pihak keluarga karena adanya penanganan pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19, kata Bupati Kobar Nurhidayah di Pangkalan Bun, Rabu.
"Jika terjadi peningkatan PDP COVID-19 di RSUD Sultan Imanuddin, kami khawatirkan terjadi penurunan kunjungan pasien umum untuk berobat karena ketakutan akan tertular. Makanya kami coba antisipasi masalah tersebut dengan berencana membangun rumah sakit khusus isolasi," ucap Nurhidayah.
Nurhidayah menjelaskan, pembangunan rumah sakit tersebut ditargetkan pengerjaannya selesai dalam waktu 20 hari dengan anggaran sebesar Rp30 miliar di atas lahan seluas 20 hektare. Adapun lokasinya terletak di area Bumi Perkemahan di Desa Kubu, Kecamatan Kumai.
Dalam proses pembangunan rumah sakit tersebut pemerintah daerah menggandeng pihak ketiga yang peduli dan mendukung upaya percepatan penanganan pandemi corona di wilayah setempat.
"Dalam rangka membantu pembangunan rumah sakit, di tahap awal pihak ketiga tersebut memberikan dana bantuan sebesar Rp1 miliar. Kemudian untuk tahap kedua dan ketiga masing-masing sebesar Rp500 juta dan Rp250 juta," katanya.
Nurhidayah mengatakan, jika masalah corona berakhir, rumah sakit khusus isolasi tersebut tetap dapat difungsikan untuk merawat pasien infeksi penyakit menular lainnya.
Mengingat saat ini status RSUD Sultan Imanuddin merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk regional Kalteng, sehingga harus memiliki sarana dan prasarana yang lengkap, salah satunya yaitu ruangan isolasi khusus.
Pemkab Kobar berencana bangun rumah sakit khusus isolasi
Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah. (ANTARA/Hendri Gunawan)
