Tiga PDP dari klaster Goa di Barut dirujuk masih stabil
Muara Teweh (ANTARA) - Tiga pasien dalam pengawasan (PDP) yang berasal dari klaster Goa, Sulawesi Selatan warga Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.
"Tiga orang PDP yang merupakan warga kota Muara Teweh ini dinyatakan reaktif, dan kita belum bisa menyatakan itu positif karena sesuai dengan protokol kesehatan, pemeriksaan yang di anut sekarang adalah PCR (Polymerase Chain Reaction). Dan Alhamdulilah mereka dalam keadaan stabil," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Barito Utara Siswandoyo kepada wartawan di Muara Teweh, Selasa.
Menurut dia, sebenarnya keadaan tiga pasien PDP itu stabil, istilahnya tidak demam, tidak sesak nafas dan juga tidak batuk-batuk, yang menyusahkan pihaknya orang yang terkena COVID-19 ini tidak menimbulkan gejala-gejala yang khas. Ini yang menyulitkan untuk mendeteksi ini.
Jadi, kata dia, mereka tidak timbul gejala-gejala yang mengarah ke COVID-19 ini, tidak demam, tidak batuk dan juga tidak sesak nafas.
"Berdasarkan informasi dari kabupaten lain, klaster Gowa ini patut di waspadai, akhirnya pada Senin kemarin kita undang mereka untuk dilakukan pemeriksaan di RSUD.
Pada jumpa pers itu dihadiri Wakil Bupati Barut Sugianto Panala Putra, Sekda Jainal Abidin, Asisten Pemerintahan dan Kesra Masdulhaq dan Kepala Dinas Kominfsandi setempat M Iman Topik.
Siswandoyo mengatakan, kasus orang dalam pemantauan (ODP) hingga Selasa (7/4) di daerah ini sebanyak 27 orang yang tersebar di Kelurahan dan desa.
Kasus ODP itu tersebar di Kecamatan Teweh Tengah 19 orang, Kecamatan Teweh Selatan tiga orang, Kecamatan Teweh Baru tiga orang, dan Kecamatan Lahei Barat dua orang.
Sedangkan PDP berjumlah 10 orang yang tersebar pada dua kecamatan yakni Kecamatan Teweh Tengah enam orang dan Kecamatan Teweh Baru empat orang. Dan positif COVID-19 tidak ada.
“Untuk total kasus (PDP sebanyak 10 orang. Ada penambahan tiga orang. Dan kabar gembira dari PDP ini, dari 10 orang tersebut yang dinyatakan negatif sudah empat orang, masih tersisa enam orang dan mereka ini masih menunggu konfirmasi terkait dengan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya Plt Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara ini.
"Tiga orang PDP yang merupakan warga kota Muara Teweh ini dinyatakan reaktif, dan kita belum bisa menyatakan itu positif karena sesuai dengan protokol kesehatan, pemeriksaan yang di anut sekarang adalah PCR (Polymerase Chain Reaction). Dan Alhamdulilah mereka dalam keadaan stabil," kata Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Barito Utara Siswandoyo kepada wartawan di Muara Teweh, Selasa.
Menurut dia, sebenarnya keadaan tiga pasien PDP itu stabil, istilahnya tidak demam, tidak sesak nafas dan juga tidak batuk-batuk, yang menyusahkan pihaknya orang yang terkena COVID-19 ini tidak menimbulkan gejala-gejala yang khas. Ini yang menyulitkan untuk mendeteksi ini.
Jadi, kata dia, mereka tidak timbul gejala-gejala yang mengarah ke COVID-19 ini, tidak demam, tidak batuk dan juga tidak sesak nafas.
"Berdasarkan informasi dari kabupaten lain, klaster Gowa ini patut di waspadai, akhirnya pada Senin kemarin kita undang mereka untuk dilakukan pemeriksaan di RSUD.
Pada jumpa pers itu dihadiri Wakil Bupati Barut Sugianto Panala Putra, Sekda Jainal Abidin, Asisten Pemerintahan dan Kesra Masdulhaq dan Kepala Dinas Kominfsandi setempat M Iman Topik.
Siswandoyo mengatakan, kasus orang dalam pemantauan (ODP) hingga Selasa (7/4) di daerah ini sebanyak 27 orang yang tersebar di Kelurahan dan desa.
Kasus ODP itu tersebar di Kecamatan Teweh Tengah 19 orang, Kecamatan Teweh Selatan tiga orang, Kecamatan Teweh Baru tiga orang, dan Kecamatan Lahei Barat dua orang.
Sedangkan PDP berjumlah 10 orang yang tersebar pada dua kecamatan yakni Kecamatan Teweh Tengah enam orang dan Kecamatan Teweh Baru empat orang. Dan positif COVID-19 tidak ada.
“Untuk total kasus (PDP sebanyak 10 orang. Ada penambahan tiga orang. Dan kabar gembira dari PDP ini, dari 10 orang tersebut yang dinyatakan negatif sudah empat orang, masih tersisa enam orang dan mereka ini masih menunggu konfirmasi terkait dengan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya Plt Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara ini.