Jasad balita tenggelam di Paring Lahung ditemukan
Muara Teweh (ANTARA) - Jasad balita laki-laki Andra Dwicahyo (2) warga Desa Paring Lahung RT 02 Kecamatan Montallat Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yang tenggelam di Sungai Barito pada Kamis (9/4) ditemukan meninggal dunia.
"Balita tersebut ditemukan pada hari ketiga pencarian dalam kondisi mengapung di sungai sekitar 50 meter dari tempat kejadian musibah oleh Metiani warga Desa Paring Lahung RT 03," kata Kapolsek Montallat AKP Fry Mayedi Sastrawan dihubungi wartawan dari Muara Teweh, Sabtu.
Jasad putra dari pasangan Bris (37) dan Melsa (35) itu ditemukan pada Sabtu (11/4) sekitar pukul 13.00 WIB di lanting (rumah terapung) milik Belgia oleh tetangga balita itu Metiani yang menemukan korban menyangkut di batang kayu penuh sampah dengan posisi miring ke kanan setelah curiga dengan adanya bau yang menyengat di sekitar lokasi yang selanjutnya meminta suaminya untuk mengecek dan mengangkat korban.
Dia meminta bantuan warga dan juga orang tua korban untuk melakukan evakuasi setelah memastikan bahwa benda tersebut adalah memang korban yang tenggelam dengan pakaian lengkap seperti yang diidentifikasi yaitu kaos songket dan celana pendek.
"Jasad korban dilakukan pemeriksaan oleh Polsek Montallat bersama dengan anggota Puskesmas Tumpung Laung Imas dan juga Kepala Pustu Paring Lahung H Yusran dengan hasil tidak ditemukan luka yang mencurigakan atau disengaja pada tubuh korban," kata Kapolsek.
Dalam pencarian hari ketiga ini dilakukan oleh tim gabungan sebanyak 30 orang terdiri dari personel Polsek Montallat menggunakan kapal cepat (speedboat), BPBD Barito Utara menggunakan dua perahu karet, dua buah perahu bermotor (kelotok) ukuran sedang dan tiga buah kelotok kecil dari masyarakat dan pihak perusahaan setempat dengan menyisir sungai sampai Desa Pepas.
Jasad korban dimakamkan hari ini juga di desanya di Paring Lahung.
Peristiwa tenggelamnya balita itu terjadi pada Kamis (9/4) sekitar pukul 15.30 WIB, ketika itu Andra sedang bermain air di belakang rumahnya yang berada di bantaran Sungai Barito hingga tenggelam.
"Balita tersebut ditemukan pada hari ketiga pencarian dalam kondisi mengapung di sungai sekitar 50 meter dari tempat kejadian musibah oleh Metiani warga Desa Paring Lahung RT 03," kata Kapolsek Montallat AKP Fry Mayedi Sastrawan dihubungi wartawan dari Muara Teweh, Sabtu.
Jasad putra dari pasangan Bris (37) dan Melsa (35) itu ditemukan pada Sabtu (11/4) sekitar pukul 13.00 WIB di lanting (rumah terapung) milik Belgia oleh tetangga balita itu Metiani yang menemukan korban menyangkut di batang kayu penuh sampah dengan posisi miring ke kanan setelah curiga dengan adanya bau yang menyengat di sekitar lokasi yang selanjutnya meminta suaminya untuk mengecek dan mengangkat korban.
Dia meminta bantuan warga dan juga orang tua korban untuk melakukan evakuasi setelah memastikan bahwa benda tersebut adalah memang korban yang tenggelam dengan pakaian lengkap seperti yang diidentifikasi yaitu kaos songket dan celana pendek.
"Jasad korban dilakukan pemeriksaan oleh Polsek Montallat bersama dengan anggota Puskesmas Tumpung Laung Imas dan juga Kepala Pustu Paring Lahung H Yusran dengan hasil tidak ditemukan luka yang mencurigakan atau disengaja pada tubuh korban," kata Kapolsek.
Dalam pencarian hari ketiga ini dilakukan oleh tim gabungan sebanyak 30 orang terdiri dari personel Polsek Montallat menggunakan kapal cepat (speedboat), BPBD Barito Utara menggunakan dua perahu karet, dua buah perahu bermotor (kelotok) ukuran sedang dan tiga buah kelotok kecil dari masyarakat dan pihak perusahaan setempat dengan menyisir sungai sampai Desa Pepas.
Jasad korban dimakamkan hari ini juga di desanya di Paring Lahung.
Peristiwa tenggelamnya balita itu terjadi pada Kamis (9/4) sekitar pukul 15.30 WIB, ketika itu Andra sedang bermain air di belakang rumahnya yang berada di bantaran Sungai Barito hingga tenggelam.