Jakarta (ANTARA) - Seiring pandemi virus corona baru atau COVID-19, rasa cemas yang berujung stres bisa terjadi dan konsekuensinya, sistem kekebalan tubuh bisa terancam.
"Ketika kita stres kronis, kita berada dalam mode siaga merah. Ini membahayakan sistem kekebalan tubuh kita dengan melemahkannya sehingga menjadi kurang efektif melawan virus," kata Tanya Peterson, penasihat bersertifikat dan penulis "The 5-Minute Anxiety Relief Journal" seperti dilansir Livestrong.
Stres psikologis menyebabkan tingkat kortisol yang tinggi, merusak fungsi sistem kekebalan tubuh. Kortisol, hormon yang diproduksi sebagai respons terhadap stres, dilepaskan oleh kelenjar adrenal, tutur Brandi Moore, dokter naturopati di Scottsdale, Arizona.
Baca juga: Kesaksian pasien sembuh corona: Jangan stres dan tetap tenang
Mengurangi stres adalah cara terbaik untuk menurunkan kortisol dan pada gilirannya meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Moore mengatakan, satu cara termudah melakukannya ialah dengan bersyukur.
Sebuah studi dalam Clinical Psychological Science pada Februari 2019 mengaitkan pola pikir positif dengan sistem kekebalan yang lebih kuat.
"Ketika seseorang bersyukur maka perspektif mereka berubah, memberinya pandangan yang lebih positif tentang kehidupan dan mengurangi stres," kata Moore.
Baca juga: WHO sarankan main game di tengah pandemi corona
Hal berikutnya yang bisa Anda lakukan, menulis catatan harian ketika merasa stres. Tuliskan bagaimana perasaan Anda atau apa yang Anda pikirkan. Tetapkan tujuan yang jelas dalam pikiran mengapa Anda melakukannya.
Jadi, mulailah melakukan latihan pernapasan, yakni menghirup selama empat detik, tahan napas selama empat detik, buang napas selama empat detik dan tahan selama empat detik. Ulangi ini hingga tiga kali.
"Latihan ini melibatkan sistem saraf parasimpatis, sistem yang bertanggung jawab untuk istirahat dan relaksasi," kata Peterson.
Kemudian, tuliskan tiga hal yang Anda syukuri dan alasannya. Luangkan sekitar lima dalam sehari untuk melakukannya.
Baca juga: Tips agar tak stres kerja di rumah akibat COVID-19
Baca juga: Diduga stres, seorang ODP kabur dari rumah