Jakarta (ANTARA) - Di tengah-tengah pandemi COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan kampanye #PlayApartTogether bersama para pemimpin industri gim untuk mendukung mereka yang melakukan isolasi diri atau karantina di rumah.
Sebagian orang selama di rumah mencari beragam hiburan termasuk bermain video gim untuk membantu terhubung dengan teman-teman dan komunitas, salah satunya melalui gim "League of Legends" dan "Call of Duty: Modern Warfare". Bisakah gim ini mengatasi stres?
Dokter spesialis neurofeedback dan pendiri Evolve Brain Training di Dubai, Upasana Gala mengatakan di tengah kondisi COVID-19 yang tak menentu, menyelesaikan tugas tertentu dan mengendalikan hasilnya menawarkan asupan dopamin yang membuat Anda merasa senang.
"Ketika seorang individu tidak dapat mengendalikan apa yang terjadi di sekitar mereka, menyelesaikan tugas tertentu dan mengendalikan hasilnya dalam permainan menawarkan dopamin, membuat kita merasa senang bisa menyelesaikan sesuatu," kata dia seperti dilansir Arab News.
Menurut Gala, bermain gim bisa mengaktifkan bagian otak yang kurang terstimulasi, memberikan motivasi untuk mencapai tujuan tertentu, mendorong rasa diri, dan meningkatkan pembelajaran dan memori.
"Bahkan, jumlah yang wajar dari permainan biasanya direkomendasikan dalam terapi untuk depresi klinis," kata dia.
Sebuah studi tahun 2017 yang dilakukan peneliti University of California, Davis menemukan, video gim meningkatkan kontrol kognitif dan berpotensi digunakan untuk mengobati depresi.
Manfaat tambahan gim juga mencakup peningkatan dalam pemecahan masalah, konsentrasi dan keterampilan sosial.
Gala menyarankan agar para gamer yang mendapati diri mereka menghabiskan banyak waktu bermain video gim selama masa isolasi diri menganalisis apakah hobinya itu merupakan bentuk pelepas stres.
"Jika Anda menemukan diri Anda menggunakan video gim untuk melarikan diri dari kenyataan dan menghindari menghadapi masalah, Anda menciptakan lingkaran setan. Kuncinya menggunakan permainan video secara seimbang, sebagai penghilang stres," saran dia.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Berita Terkait
Rajin olahraga bantu kurangi risiko penyintas terkena stroke kembali
Selasa, 5 November 2024 17:48 Wib
Awas! Gangguan otot turunkan kualitas hidup setelah stroke
Selasa, 5 November 2024 17:40 Wib
Berikut tips mengelola stres bagi pengasuh pasien demensia
Selasa, 5 November 2024 10:33 Wib
Waspadai efek dehidrasi saat alami batuk dan pilek
Selasa, 5 November 2024 10:31 Wib
Mengenal kanker dinding rahim, yang pernah diidap artis senior Dina Mariana
Senin, 4 November 2024 11:48 Wib
Samsung siapkan gawai 'mixed-reality' diluncurkan 2025
Senin, 4 November 2024 11:45 Wib
Album baru BABYMONSTER kuasai puncak tangga lagu iTunes
Minggu, 3 November 2024 11:21 Wib
Penonton serial misteri 'Doubt' terus meningkat
Minggu, 3 November 2024 11:11 Wib