Yerusalem (ANTARA) - Para peziarah mulai mendatangi kembali Tembok Ratapan--situs religi paling suci bagi umat Yahudi--di Yerusalem, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan mencegah penularan virus corona seperti mengenakan masker dan dipisahkan pembatas jarak antara satu dengan lainnya.
Di bawah peraturan yang telah diperbarui, paling banyak 300 orang peziarah diberikan akses berada di Tembok Ratapan dalam satu sesi.
"Peziarah yang sudah sangat mendambakan kunjungan ke tembok suci dan berdoa di hadapannya bisa melakukan itu seraya menjaga pembatasan yang diatur oleh Kementerian Kesehatan," kata pimpinan keagamaan situs Tembok Suci, Shmuel Rabinowitz.
Namun, area serambi yang menghadap langsung Tembok Ratapan, yang biasanya bisa dipenuhi oleh ribuan jemaat pada hari libur, kini harus dibagi-bagi dengan penyekat serta partisi dari kain membentuk semacam lorong yang bisa menampung hingga 19 orang saja.
Ibadah berjamaah umat Yahudi membutuhkan setidaknya 10 orang dalam satu sesi.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Puluhan pohon zaitun dibakar pemukim Yahudi
Rabu, 9 Oktober 2019 12:55 Wib
Pohon Zaitun-Almond dekat Nablus dicuri pemukim Yahudi
Senin, 7 Januari 2019 14:42 Wib
Yahudi Inggris Merasa Tak Nyaman Lagi Hidup Di Eropa
Kamis, 15 Januari 2015 17:55 Wib
Menkeu Yahudi Sebut Perampasan Tanah Kikis Dukungan Bagi Israel
Rabu, 3 September 2014 10:37 Wib
Tiga Tewas Ditembak Di Pusat Yahudi AS
Senin, 14 April 2014 11:53 Wib
Barbra Streisand Kecam Yahudi Ortodoks Rendahkan Perempuan
Selasa, 18 Juni 2013 14:17 Wib
Ekstremis Yahudi coreti Biara Salib
Jumat, 14 Desember 2012 14:26 Wib