Dua orang sopir truk tewas di jalur tengkorak Cianjur
Cianjur (ANTARA) - Satlantas Polres Cianjur, Jawa Barat, mencatat dua orang sopir truk meninggal dunia dalam dua kecelakaan berbeda yang terjadi di jalur tengkorak Puncak-Cipanas dan Gekbrong-Cianjur, kecelakaan terjadi akibat rem blong sehingga sopir tidak dapat menguasai laju kendaraan.
Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Meilawaty saat dihubungi di Cianjur, Selasa, mengatakan peristiwa kecelakaan pertama terjadi di Jalan Raya Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, truk bernopol B-9114-SXS sarat muatan yang dikemudikan Andi Wijaya diduga mengalami rem blong.
"Sopir tidak dapat menguasai laju kendaraan saat memasuki jalan menurun dan berbelok, diduga untuk menghindari tabrakan dengan kendaraan lainnya, sopir berusaha membanting stir, sehingga menghatam tebing di pinggir jalan," ungkapnya.
Akibatnya kabin bagian depan truk yang melaju dari arah Bogor menuju Cipanas, ringsek setelah menghantam tebing dan supir sempat terjepit di dalam kabin hingga tewas."Korban meninggal dunia di tempat, petugas sempat kesulitan mengeluarkan tubuh korban dari dalam kabin karena terjepit bodi truk yang ringsek," ucapnya.
Selama proses evakuasi berlangsung jalur Puncak menuju Bogor atau Sebaliknya sempat terlihat antrean panjang kendaraan dari kedua arah. Menjelang siang antrean kembali mencair setelah petugas berhasil mengevakuasi bangkai truk dan membawa jasad korban ke RSUD Cimacan guna visum.
Sedangkan kecelakaan yang sama mengakibatkan sopir truk meninggal dunia ditempat terjadi di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi tepatnya di Kampung Bangbayang, Desa Songom, Kecamatan Gekbrong, truk bernopol B-921-BYY yang dikemudikan Saepudin melaju dari arah Sukabumi menuju Cianjur.
Saat memasuki tempat kejadian, sopir berusaha mendahului kendaraan yang ada di depannya meskipun jarak dengan kendaraan dari arah berlawanan cukup dekat, namun sopir tetap memaksakan diri, sehingga terjadi kecelakaan akibat laju kendaraan tidak terkendali.
"Truk bermuatan semen tersebut, sempat menyerempet pengendara sepeda motor yang mengalami luka ringan dan minibus yang penumpangnya hanya mengalami luka lecet. Truk berhenti setelah menghantam pohon besar di pinggir jalan, akibatnya sopir mengalami luka berat di sekujur tubuhnya hingga meninggal ditempat," paparnya.
Ia menambahkan, kedua kecelakaan yang terjadi di dua tempat berbeda tersebut, diduga akibat kelalaian sopir tidak memastikan kelayakan kendaraan sebelum beroperasi.
Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Meilawaty saat dihubungi di Cianjur, Selasa, mengatakan peristiwa kecelakaan pertama terjadi di Jalan Raya Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, truk bernopol B-9114-SXS sarat muatan yang dikemudikan Andi Wijaya diduga mengalami rem blong.
"Sopir tidak dapat menguasai laju kendaraan saat memasuki jalan menurun dan berbelok, diduga untuk menghindari tabrakan dengan kendaraan lainnya, sopir berusaha membanting stir, sehingga menghatam tebing di pinggir jalan," ungkapnya.
Akibatnya kabin bagian depan truk yang melaju dari arah Bogor menuju Cipanas, ringsek setelah menghantam tebing dan supir sempat terjepit di dalam kabin hingga tewas."Korban meninggal dunia di tempat, petugas sempat kesulitan mengeluarkan tubuh korban dari dalam kabin karena terjepit bodi truk yang ringsek," ucapnya.
Selama proses evakuasi berlangsung jalur Puncak menuju Bogor atau Sebaliknya sempat terlihat antrean panjang kendaraan dari kedua arah. Menjelang siang antrean kembali mencair setelah petugas berhasil mengevakuasi bangkai truk dan membawa jasad korban ke RSUD Cimacan guna visum.
Sedangkan kecelakaan yang sama mengakibatkan sopir truk meninggal dunia ditempat terjadi di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi tepatnya di Kampung Bangbayang, Desa Songom, Kecamatan Gekbrong, truk bernopol B-921-BYY yang dikemudikan Saepudin melaju dari arah Sukabumi menuju Cianjur.
Saat memasuki tempat kejadian, sopir berusaha mendahului kendaraan yang ada di depannya meskipun jarak dengan kendaraan dari arah berlawanan cukup dekat, namun sopir tetap memaksakan diri, sehingga terjadi kecelakaan akibat laju kendaraan tidak terkendali.
"Truk bermuatan semen tersebut, sempat menyerempet pengendara sepeda motor yang mengalami luka ringan dan minibus yang penumpangnya hanya mengalami luka lecet. Truk berhenti setelah menghantam pohon besar di pinggir jalan, akibatnya sopir mengalami luka berat di sekujur tubuhnya hingga meninggal ditempat," paparnya.
Ia menambahkan, kedua kecelakaan yang terjadi di dua tempat berbeda tersebut, diduga akibat kelalaian sopir tidak memastikan kelayakan kendaraan sebelum beroperasi.