Peneliti ini membuat layar ponsel dari kayu
Jakarta (ANTARA) - Saat dunia teknologi sibuk menciptakan kaca fleksibel untuk ponsel yang dapat dilipat, peneliti Junyong Zhu dari Forest Products Laboratory bekerjasama dengan peneliti lain dari University of Maryland dan University of Colorado telah mengembangkan bahan kayu transparan yang dapat digunakan untuk ponsel pintar.
"Para peneliti menemukan bahwa kayu transparan berpotensi mengungguli kaca yang saat ini digunakan dalam konstruksi hampir dalam segala hal," dikutip dari laman Kementerian Pertanian Amerika Serikat, Selasa.
Tim peneliti menggunakan kayu balsa sebagai bahan dasar, yang kemudian diberi bak pengoksidasi suhu kamar yang membuatnya hampir transparan. Kemudian kayu tersebut diisi dengan polimer sintetik yang disebut polivinil alkohol (PVA), sehingga transparan seperti kaca.
Laman Kementerian Pertanian AS juga menyebutkan bahwa produksi kaca dapat meninggalkan jejak karbon yang berat. Emisi manufaktur sekitar 25.000 metrik ton per tahun.
"Kini, kayu transparan muncul sebagai salah satu material paling menjanjikan di masa depan," tulis laman USDA.
Kayu transparan ini disebut lebih tahan lama dan ringan dari kaca biasa, juga dapat dibengkokkan. Material baru ini juga dapat menahan benturan yang jauh lebih kuat dari kaca, juga sangat murah untuk diproduksi secara massal.
Saat ini, menurut laporan Phone Arena, para peneliti fokus pada pengaplikasian material tersebut dalam konstruksi smratphone.
Karena efisiensi termal yang tinggi dari material ini, bahan ini dinilai ideal untuk jendela, menggantikan kaca konvensional. Bahkan, kemungkinan juga dapat berpotensi untuk digunakan dalam industri otomotif.
Baca juga: Peneliti sebut vaksin Rusia tidak sesuai kaidah penelitian
Baca juga: Apple hadirkan iPhone khusus peneliti siber
Baca juga: Peneliti rancang sarana cuci tangan hemat air berbasis energi terbarukan
"Para peneliti menemukan bahwa kayu transparan berpotensi mengungguli kaca yang saat ini digunakan dalam konstruksi hampir dalam segala hal," dikutip dari laman Kementerian Pertanian Amerika Serikat, Selasa.
Tim peneliti menggunakan kayu balsa sebagai bahan dasar, yang kemudian diberi bak pengoksidasi suhu kamar yang membuatnya hampir transparan. Kemudian kayu tersebut diisi dengan polimer sintetik yang disebut polivinil alkohol (PVA), sehingga transparan seperti kaca.
Laman Kementerian Pertanian AS juga menyebutkan bahwa produksi kaca dapat meninggalkan jejak karbon yang berat. Emisi manufaktur sekitar 25.000 metrik ton per tahun.
"Kini, kayu transparan muncul sebagai salah satu material paling menjanjikan di masa depan," tulis laman USDA.
Kayu transparan ini disebut lebih tahan lama dan ringan dari kaca biasa, juga dapat dibengkokkan. Material baru ini juga dapat menahan benturan yang jauh lebih kuat dari kaca, juga sangat murah untuk diproduksi secara massal.
Saat ini, menurut laporan Phone Arena, para peneliti fokus pada pengaplikasian material tersebut dalam konstruksi smratphone.
Karena efisiensi termal yang tinggi dari material ini, bahan ini dinilai ideal untuk jendela, menggantikan kaca konvensional. Bahkan, kemungkinan juga dapat berpotensi untuk digunakan dalam industri otomotif.
Baca juga: Peneliti sebut vaksin Rusia tidak sesuai kaidah penelitian
Baca juga: Apple hadirkan iPhone khusus peneliti siber
Baca juga: Peneliti rancang sarana cuci tangan hemat air berbasis energi terbarukan