Tamiang Layang (ANTARA) - Kepala Dinas Sosial Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi menyalurkan bantuan bahan pangan untuk orang dengan disabilitas mental, yang berasal dari Balai Rehabilitasi Budi Luhur Banjarbaru, Kalsel.
"Ada 100 paket bantuan pangan yang kita terima kemarin dan sudah disalurkan secara simbolis kepada empat perwakilan keluarga ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), sisanya segera disalurkan," kata Riza Rahmadi di Tamiang Layang, Rabu.
Bantuan terdampak COVID-19 tahap III tahun anggaran 2020 itu akan disalurkan kembali kepada keluarga penerima manfaat lainnya sesuai alamat yang di dalam data.
Bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban keluarga ODGJ, terutama untuk meringankan warga terdampak COVID-19 di masa pandemi saat ini.
Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan upaya pemerintah membantu masyarakat untuk menghadapi situasi sulit ini sehingga tidak terlalu terbebani.
"Kita juga mendoakan kesembuhan bagi anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa," kata Riza.
Dijelaskan Riza, penyaluran bantuan bahan pangan kepada keluarga disabilitas mental akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Petugas yang membawa bantuan pangan akan disterilisasi terlebih dahulu, dan dipastikan wajib memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Ditambahkan Kepala Seksi Layanan Balai Rehabilitasi Sosial Budi Luhur Banjarbaru, Muhdi mengatakan, tugas balai rehabilitasi yakni memberikan pelayanan bagi penyandang disabilitas mental baik yang ada di panti mau yang ada di luar atau masih bersama keluarga.
"Jadi, kita memiliki tugas menyalurkan bantuan tersebut, nanti Dinsos Bartim lagi yang menyalurkannya," kata Muhdi.
Diharapkan bantuan yang diberikan tidak dinilai besar atau kecilnya tapi, tapi lebih kepada manfaatnya sehingga bisa dinikmati dan disyukuri bersama-sama.
"Memang bantuan ini nilainya tidak seberapa, namun inilah peran kami dalam membantu meringankan beban sesama di saat pandemi COVID-19, untuk membantu masyarakat Barito Timur," demikian Muhdi.
Baca juga: Madrasah di Bartim belum diizinkan belajar tatap muka