Target akhir Februari, Menkes selesaikan vaksinasi tenaga kesehatan
Diharapkan awal Maret, kita sudah bisa melakukan suntikan untuk layanan publik,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan sejauh ini proses vaksinasi COVID-19 di Indonesia telah dilakukan terhadap sekitar 490.000 tenaga kesehatan dengan target 1,5 juta orang dapat divaksinasi sampai akhir Februari 2021.
"Diharapkan sampai akhir bulan ini kita sudah bisa melakukan vaksinasi ke 500.000 tenaga kesehatan sehingga target 1,5 juta tenaga kesehatan kita bisa selesaikan pada akhir Februari," kata Menkes Budi dalam webinar bertema "Vaksin COVID-19 untuk Indonesia Bangkit" yang dipantau virtual dari Jakarta, Sabtu.
Setelah vaksinasi kepada tenaga kesehatan di seluruh Indonesia telah diselesaikan, maka vaksinasi akan dilanjutkan kepada petugas layanan publik seperti TNI dan Polri.
"Diharapkan awal Maret, kita sudah bisa melakukan suntikan untuk layanan publik," tambah Menkes.
Vaksinasi terhadap layanan publik diperkirakan akan terjadi selama waktu karena target vaksinasi yang tersebar di berbagai daerah di Nusantara.
Setelahnya direncanakan pada akhir April 2021 proses vaksinasi sudah bisa mulai dilakukan terhadap seluruh masyarakat Indonesia. Ditargetkan sekitar 70 persen populasi Indonesia yang saat ini mencapai 270,20 juta jiwa, menurut data hasil Sensus Penduduk 2020.
Dengan angka itu, maka pemerintah menargetkan 181,5 juta orang akan divaksin COVID-19 untuk mencapai kekebalan kawanan atau herd immunity.
Ia mengatakan proses vaksinasi harus dilakukan dengan cepat karena sampai saat ini belum diketahui berapa lama kekebalan yang akan diberikan oleh berbagai vaksin COVID-19 tersebut. Hal itu karena berbagai produsen vaksin belum menyelesaikan uji klinis tahap ketiga. Meski belum usai proses uji klinis, kebanyakan penggunaan vaksin di seluruh dunia dilakukan atas dasar izin penggunaan darurat, termasuk juga di Indonesia.
Terkait ketersediaan vaksin, Indonesia sejauh ini telah berhasil mengamankan pasokan dari empat jenis vaksin yaitu Sinovac untuk 125 juta dosis, Pfizer untuk 50 juta dosis, AstraZeneca serta Novavax yang masing-masing juga diamankan 50 juta dosis, menurut Menkes.
"Diharapkan sampai akhir bulan ini kita sudah bisa melakukan vaksinasi ke 500.000 tenaga kesehatan sehingga target 1,5 juta tenaga kesehatan kita bisa selesaikan pada akhir Februari," kata Menkes Budi dalam webinar bertema "Vaksin COVID-19 untuk Indonesia Bangkit" yang dipantau virtual dari Jakarta, Sabtu.
Setelah vaksinasi kepada tenaga kesehatan di seluruh Indonesia telah diselesaikan, maka vaksinasi akan dilanjutkan kepada petugas layanan publik seperti TNI dan Polri.
"Diharapkan awal Maret, kita sudah bisa melakukan suntikan untuk layanan publik," tambah Menkes.
Vaksinasi terhadap layanan publik diperkirakan akan terjadi selama waktu karena target vaksinasi yang tersebar di berbagai daerah di Nusantara.
Setelahnya direncanakan pada akhir April 2021 proses vaksinasi sudah bisa mulai dilakukan terhadap seluruh masyarakat Indonesia. Ditargetkan sekitar 70 persen populasi Indonesia yang saat ini mencapai 270,20 juta jiwa, menurut data hasil Sensus Penduduk 2020.
Dengan angka itu, maka pemerintah menargetkan 181,5 juta orang akan divaksin COVID-19 untuk mencapai kekebalan kawanan atau herd immunity.
Ia mengatakan proses vaksinasi harus dilakukan dengan cepat karena sampai saat ini belum diketahui berapa lama kekebalan yang akan diberikan oleh berbagai vaksin COVID-19 tersebut. Hal itu karena berbagai produsen vaksin belum menyelesaikan uji klinis tahap ketiga. Meski belum usai proses uji klinis, kebanyakan penggunaan vaksin di seluruh dunia dilakukan atas dasar izin penggunaan darurat, termasuk juga di Indonesia.
Terkait ketersediaan vaksin, Indonesia sejauh ini telah berhasil mengamankan pasokan dari empat jenis vaksin yaitu Sinovac untuk 125 juta dosis, Pfizer untuk 50 juta dosis, AstraZeneca serta Novavax yang masing-masing juga diamankan 50 juta dosis, menurut Menkes.