Survei: Kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup baik
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan lembaganya diperoleh hasil bahwa mayoritas responden menilai kinerja Presiden Joko Widodo cukup baik dengan persentasi 65,4 persen.
"Jelang 1,5 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi jilid 2, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden cukup baik atau 65,4 persen," kata Adi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan, dari total 65,4 persen tersebut, sebanyak 6,4 persen responden sangat puas terhadap kinerja Presiden Jokowi, 31,9 persen puas, dan 27,1 persen cukup puas.
Menurut dia, hanya 29,1 persen responden yang menyatakan tidak puas terhadap kinerja Presiden Jokowi, terdiri dari 17,3 persen kurang puas, 9,1 persen tidak puas, dan 2,7 persen sangat tidak puas.
Baca juga: Berikut Dewas dan Direksi BPJS Kesehatan yang dilantik Presiden
Adi menjelaskan, bidang pembangunan infrastruktur menjadi aspek paling mendominasi tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah yaitu sebesar 68,7 persen.
"Penyaluran bantuan sosial COVID-19 juga sudah dirasakan mayoritas masyarakat sehingga mampu menjadi parameter tertinggi kedua dalam penilaian keberhasilan kinerja pemerintah yaitu 66,9 persen," ujarnya.
Dia mengatakan bidang-bidang lain yang mendapatkan tingkat kepuasan cukup baik yaitu layanan kesehatan 65,1 persen, pendidikan 63,1 persen, penanganan COVID-19 60,4 persen, stabilitas politik 54 persen, pemberantasan korupsi 53,1 persen, dan ekonomi 53,1 persen.
"Sementara tingkat kepuasan kinerja di bidang penegakan hukum menjadi yang paling rendah yaitu 49,7 persen," katanya.
Adi menjelaskan, rendahnya kepuasan di bidang penegakan hukum diakibatkan persepsi penegakan hukum yang dinilai belum berkeadilan bagi segolongan masyarakat.
Survei Parameter Politik Indonesia tersebut dilakukan pada 3-8 Februari 2021 dengan melibatkan 1.200 responden, diambil dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 data target yang telah dipilih secara random dari kerangka sampel.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode telepolling menggunakan kuisioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih. Margin of error survei sebesar ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Jokowi saksikan pengucapan sumpah jabatan anggota Ombudsman periode 2021-2026
Baca juga: Jokowi: PPKM skala mikro efektif tekan kasus COVID-19
"Jelang 1,5 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi jilid 2, tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden cukup baik atau 65,4 persen," kata Adi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan, dari total 65,4 persen tersebut, sebanyak 6,4 persen responden sangat puas terhadap kinerja Presiden Jokowi, 31,9 persen puas, dan 27,1 persen cukup puas.
Menurut dia, hanya 29,1 persen responden yang menyatakan tidak puas terhadap kinerja Presiden Jokowi, terdiri dari 17,3 persen kurang puas, 9,1 persen tidak puas, dan 2,7 persen sangat tidak puas.
Baca juga: Berikut Dewas dan Direksi BPJS Kesehatan yang dilantik Presiden
Adi menjelaskan, bidang pembangunan infrastruktur menjadi aspek paling mendominasi tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah yaitu sebesar 68,7 persen.
"Penyaluran bantuan sosial COVID-19 juga sudah dirasakan mayoritas masyarakat sehingga mampu menjadi parameter tertinggi kedua dalam penilaian keberhasilan kinerja pemerintah yaitu 66,9 persen," ujarnya.
Dia mengatakan bidang-bidang lain yang mendapatkan tingkat kepuasan cukup baik yaitu layanan kesehatan 65,1 persen, pendidikan 63,1 persen, penanganan COVID-19 60,4 persen, stabilitas politik 54 persen, pemberantasan korupsi 53,1 persen, dan ekonomi 53,1 persen.
"Sementara tingkat kepuasan kinerja di bidang penegakan hukum menjadi yang paling rendah yaitu 49,7 persen," katanya.
Adi menjelaskan, rendahnya kepuasan di bidang penegakan hukum diakibatkan persepsi penegakan hukum yang dinilai belum berkeadilan bagi segolongan masyarakat.
Survei Parameter Politik Indonesia tersebut dilakukan pada 3-8 Februari 2021 dengan melibatkan 1.200 responden, diambil dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 data target yang telah dipilih secara random dari kerangka sampel.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode telepolling menggunakan kuisioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih. Margin of error survei sebesar ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Jokowi saksikan pengucapan sumpah jabatan anggota Ombudsman periode 2021-2026
Baca juga: Jokowi: PPKM skala mikro efektif tekan kasus COVID-19