Ibu Negara Turki jatuh cinta pada batik Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Ibu Negara Turki Emine Erdogan sangat antusias saat menerima tanda mata berupa batik dan tas etnik dari Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal dan istri, Sinta Agathia.
Tanda mata tersebut diberikan saat Dubes RI dan istri berkunjung ke Istana Kepresidenan Turki di Ankara, pada Senin (29/3).
“Beliau menunjukkan minat dan pengetahuan luas mengenai produk-produk etnik, apalagi mengetahui mayoritas perajinnya adalah perempuan. Beliau mengajak saya berdiskusi mendalam tentang setiap produk yang saya berikan, khususnya batik dan tas berbahan ketak dari Lombok. Tampaknya beliau tidak hanya melihat keduanya sebagai produk fesyen, tetapi sebagai karya seni,” kata Sinta Agathia tentang pertemuannya dengan Ibu Negara Turki, seperti disampaikan melalui rilis KBRI Ankara, Rabu.
Sebelumnya, KBRI Ankara pernah mengirimkan masker sutera batik kepada sejumlah pejabat tinggi di Turki dalam rangka mempromosikan batik dan sekaligus memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Turki pada 2020.
Dari laman media sosialnya, diketahui bahwa masker sutera kiriman KBRI tersebut beberapa kali digunakan Emine Erdogan saat menerima ibu negara dari negara-negara sahabat.
“Beliau juga menyampaikan tentang kedekatan perasaan beliau dengan Ibu Negara Iriana Jokowi, serta bangsa Indonesia secara keseluruhan,” ujar Sinta Agathia.
Kunjungan Duta Besar RI dan istri kepada Ibu Negara Turki tersebut, selain dalam rangka memberikan tanda mata berupa produk industri kreatif Indonesia, juga untuk menyampaikan undangan kepada Ibu Negara Turki untuk menghadiri peragaan busana yang akan diselenggarakan KBRI Ankara pada 7-8 April mendatang.
Acara yang akan diikuti oleh tujuh desainer terkemuka Indonesia itu diselenggarakan bekerja sama dengan perusahaan inkubator mode Indonesia #Markamarie dan sejumlah sponsor. Kegiatan tersebut diselenggarakan tepat satu minggu sebelum bulan Ramadhan dan sebagian besar akan menampilkan busana Muslim.
“Melalui fashion show ini nanti kita ingin mempromosikan kreativitas produk fesyen Indonesia dan sekaligus menyediakan platform pertemuan antara desainer dengan pengulas mode dan pembeli strategis,” kata Dubes Iqbal tentang rencana penyelenggaraan peragaan busana tersebut.
Tanda mata tersebut diberikan saat Dubes RI dan istri berkunjung ke Istana Kepresidenan Turki di Ankara, pada Senin (29/3).
“Beliau menunjukkan minat dan pengetahuan luas mengenai produk-produk etnik, apalagi mengetahui mayoritas perajinnya adalah perempuan. Beliau mengajak saya berdiskusi mendalam tentang setiap produk yang saya berikan, khususnya batik dan tas berbahan ketak dari Lombok. Tampaknya beliau tidak hanya melihat keduanya sebagai produk fesyen, tetapi sebagai karya seni,” kata Sinta Agathia tentang pertemuannya dengan Ibu Negara Turki, seperti disampaikan melalui rilis KBRI Ankara, Rabu.
Sebelumnya, KBRI Ankara pernah mengirimkan masker sutera batik kepada sejumlah pejabat tinggi di Turki dalam rangka mempromosikan batik dan sekaligus memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Turki pada 2020.
Dari laman media sosialnya, diketahui bahwa masker sutera kiriman KBRI tersebut beberapa kali digunakan Emine Erdogan saat menerima ibu negara dari negara-negara sahabat.
“Beliau juga menyampaikan tentang kedekatan perasaan beliau dengan Ibu Negara Iriana Jokowi, serta bangsa Indonesia secara keseluruhan,” ujar Sinta Agathia.
Kunjungan Duta Besar RI dan istri kepada Ibu Negara Turki tersebut, selain dalam rangka memberikan tanda mata berupa produk industri kreatif Indonesia, juga untuk menyampaikan undangan kepada Ibu Negara Turki untuk menghadiri peragaan busana yang akan diselenggarakan KBRI Ankara pada 7-8 April mendatang.
Acara yang akan diikuti oleh tujuh desainer terkemuka Indonesia itu diselenggarakan bekerja sama dengan perusahaan inkubator mode Indonesia #Markamarie dan sejumlah sponsor. Kegiatan tersebut diselenggarakan tepat satu minggu sebelum bulan Ramadhan dan sebagian besar akan menampilkan busana Muslim.
“Melalui fashion show ini nanti kita ingin mempromosikan kreativitas produk fesyen Indonesia dan sekaligus menyediakan platform pertemuan antara desainer dengan pengulas mode dan pembeli strategis,” kata Dubes Iqbal tentang rencana penyelenggaraan peragaan busana tersebut.