Warga Palangka Raya diminta tak lengah dengan ancaman karhutla

id Dprd palangka raya, ruselita, karhutla, kebakaran hutan, kebakaran lahan, ramadhan, kalteng, kalimantan tengah

Warga Palangka Raya diminta tak lengah dengan ancaman karhutla

Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Ruselita. (ANTARA/Adi Wibowo)

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Ruselita mengingatkan seluruh warga agar tak lengah dan tetap mewaspadai potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan, termasuk di bulan suci Ramadhan.

"Mari bersama-sama menjaga daerahnya agar terbebas dari bahaya karhutla yang dampaknya akan merugikan banyak pihak, baik dari faktor ekonomi maupun kesehatan," katanya di Palangka Raya, Jumat.

Dia menuturkan, memang hujan di awal bulan Ramadhan masih terjadi. Namun tidak ada salahnya warga tetap waspada, karena bencana tersebut kapan saja bisa terjadi.

Hal ini dinilai penting, sehingga warga tak hanya fokus mengantisipasi bahaya penyebaran COVID-19, tetapi juga mewaspadai terjadinya bencana karhutla di daerahnya masing-masing.

"Semua tetap diminta waspada, agar daerah kita bebas dari asap akibat karhutla," ucap Ruselita.

Meski demikian, Srikandi yang tergabung di Komisi B DPRD Palangka Raya ini tetap meyakini, tahun ini 'Kota Cantik' sebutan Palangka Raya dapat terbebas dari karhutla.

Hal tersebut didasari dari kepedulian masyarakat di lima kecamatan daerah setempat tampak cukup tinggi. Selain itu dibantu hujan yang beberapa hari ini sering turun.

"Adanya hujan yang turun beberapa kali juga membuat lahan yang kering menjadi lembab, hingga genangan air di lahan tidur yang membantu mencegah karhutla," ucapnya.

Di lain pihak beberapa waktu lalu, Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya Heri Fauzi menjelaskan, ada empat kecamatan di kota setempat rawan karhutla.

"Meliputi Kecamatan Jekan Raya, Sabangau, Bukit Batu dan Pahandut," tegas Heri kepada awak media di Palangka Raya.