Sosialisasi empat pilar kebangsaan diharapkan tingkatkan wawasan masyarakat di Sukamara

id Pemkab sukamara, bupati sukamara, windu subagio, mpr ri willy m yoseph, empat pilar, kalteng, kalimantan tengah

Sosialisasi empat pilar kebangsaan diharapkan tingkatkan wawasan masyarakat di Sukamara

Bupati Sukamara Windu Subagio (kiri) dan Anggota MPR RI Willy Midel Yoseph (tengah), Sukamara, Jumat, (23/3/2021). (ANTARA/Donefrid Lalang)

Sukamara (ANTARA) - Bupati Sukamara, Kalimantan Tengah Windu Subagio mengikuti sosialisasi empat pilar kebangsaan yang dihadiri Anggota MPR RI Willy Midel Yoseph beserta rombongan di Kecamatan Permata Kecubung, Jumat.

"Pilar adalah tiang penyangga yang kokoh, fondasi atau dasar yang menentukan kokohnya bangunan. Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara adalah kumpulan nilai luhur yang harus dipahami masyarakat," kata Windu.

Hal tersebut menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat. Konsep empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara terdiri dari Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Pancasila sebagai pilar pertama adalah ideologi dan dasar negara, merupakan falsafah negara dan pandangan hidup bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-cita nasional.

Kemudian UUD 1945 sebagai pilar kedua, memuat nilai-nilai luhur pancasila yang terkandung dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945.

Terdapat tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Selanjutnya terdapat norma dasar yang bersifat universal bagi tegaknya sebuah negara yang merdeka dan berdaulat, serta tujuan bernegara dan berbangsa.

Kemudian, NKRI sebagai pilar ketiga, menitikberatkan pada rasa persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara, sehingga diperlukan komitmen kuat dari seluruh rakyat untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air dalam upaya pengembangkan pembangunan karakter bangsa, melalui pengembangan sikap demokratis dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Pilar terakhir atau keempat Bhinneka Tunggal Ika bertujuan menghargai perbedaan atau keragaman, namun tetap bersatu dalam ikatan sebagai Bangsa Indonesia.

Tak bisa dipungkiri, bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan antargolongan, namun justru keberagaman ini harus dipandang sebagai kekayaan khasanah sosio-kultural, bersifat kodrati dan alamiah.

"Bhinneka Tunggal Ika harus menjadi penyemangat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa," ucapnya.

Bupati berharap, adanya sosialisasi empat pilar kebangsaan ini, lebih meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan demi menumbuhkan kecintaan terhadap bangsa dan negara, serta menghindari perpecahan yang diakibatkan gesekan-gesekan yang berbau SARA.