Jakarta (ANTARA) - Uji klinis terhadap ivermectin sedang dilakukan di delapan rumah sakit di Indonesia yakni RS Wisma Atlet, RS Esnawan, RS Suyoto, RSPAD Gatot Subroto, RS Persahabatan, RS. Sulianti, RS Adam Malik dan RS Pontianak.
Uji klinis ini juga dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Pusat dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengeluarkan izin edar.
Iskandar Purnomohadi, Communication Director, PT Harsen Laboratories mengatakan tiga bulan lalu pihaknya telah menyerahkan donasi 3.000 butir Ivermectin dan 3.000 butir placebo yang diminta oleh Balitbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai sumbangan untuk mendukung uji klinis ivermectin dengan delapan rumah sakit.
"Hasil uji klinis tersebut diharapkan bisa keluar dalam waktu tiga sampai lima bulan ke depan," ujar Iskandar dalam dalam webinar, Senin.
Iskandar mengatakan PT Harsen Laboratories sebelumnya telah melakukan riset secara terbatas sebelum memproduksi ivermectin, hasilnya memperlihatkan bahwa pasien COVID-19 yang diberi ivermectin rata-rata sembuh dalam waktu tujuh sampai 10 hari.
"Tidak heran ivermectin mendapat julukan wonder drug atau obat ajaib," kata dia.
Riset tersebut juga menunjukkan bahwa potensi penggunaan ivermectin sangat besar untuk melawan COVID-19 di Indonesia apalagi beberapa negara berkembang juga sudah menggunakannya.
"Obat Ivermectin adalah obat yang termasuk aman, efektif dan murah," kata Iskandar.
Sementara itu, Ketua FLCCC Alliance Indonesia Sofia Koswara, mengatakan sudah waktunya ivermectin diberikan izin sebagai obat COVID-19. Di negara Slovakia, pemerintah baru memberikan izin untuk pengedaran ivermectin sebagai obat COVID-19.
Bukti nyata dalam bentuk uji klinis, meta analisis, studi penelitian dan penggunaan di lapangan sudah ada dari berbagai negara, termasuk di Indonesia. Hasilnya semua menyatakan hal yang mirip, ivermectin efektif untuk mencegah dan mengobati penyakit COVID-19.
"Tingkat efikasi atau kemanjuran ivermectin tidak bisa diabaikan lagi. Adalah suatu kelalaian jika hasil dan fakta yang ada di depan mata kita diabaikan," ujar Sofia.
Sofia menyebutkan data di India yang mengalami penurunan kasus COVID-19 hingga 97 persen. Hal ini terjadi di Delhi di mana tercatat penurunan kasus dari 28.395 turun menjadi 956. Begitupun di beberapa provinsi lain seperti Uttar Pradesh, Goa Kamakata dan Uttarakhand.
Kelima provinsi ini mencatat penurunan kasus COVID-19 dalam kurun waktu lima minggu setelah dilakukan pembagian masal ivermectin.
"Ini hanya satu contoh dari satu negara, banyak lagi contoh-contoh nyata yang lain dari berbagai negara. Indonesia harus segera menyusul menjadi contoh baik yang berhasil mengatasi COVID-19," kata Sofia.
Berita Terkait
Warga Jepang tuntut pemerintah hingga kompensasi Rp9 miliar terkait efek samping vaksin COVID
Kamis, 18 April 2024 14:56 Wib
Dokter : Penderita diabetes masuk prioritas vaksin flu
Rabu, 6 Maret 2024 15:31 Wib
Calon haji tetap harus divaksin COVID-19
Selasa, 20 Februari 2024 15:35 Wib
Dokter sebut vaksin HPV perlu diberikan sedini mungkin
Selasa, 13 Februari 2024 16:45 Wib
Cek fakta, vaksin polio tetes upaya Kemenkes bahayakan anak Indonesia
Selasa, 30 Januari 2024 13:27 Wib
Dinas Pertanian Palangka Raya mewaspadai penyebaran kasus rabies
Sabtu, 21 Oktober 2023 16:00 Wib
Indonesia kirim 10 juta dosis vaksin polio ke Afghanistan
Rabu, 20 September 2023 15:00 Wib
Peringati Hari Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pemprov Kalteng laksanakan vaksinasi rabies
Sabtu, 26 Agustus 2023 16:18 Wib