Guru masa kini dituntut miliki kemampuan literasi digital
Palangka Raya (ANTARA) - Para guru harus mampu mengikuti perkembangan serta kemajuan teknologi informasi, agar kegiatan belajar dan mengajar bisa dilakukan secara maksimal.
Untuk itu para guru khususnya generasi alpha wajib memiliki kemampuan literasi digital, kata Duta Rumah Belajar Kalteng 2019 Hanna Wahyumi di Palangka Raya, Rabu.
"Gaya belajar generasi alpha biasanya menyukai pembelajaran berbasis teknologi," katanya saat menjadi narasumber webinar Indonesia Makin Cakap Digital.
Selain itu, generasi alpha cenderung menyukai gaya belajar yang lebih berfokus pada keterampilan, menyukai sistem belajar yang fleksibel dan suka berkolaborasi.
Adapun generasi alpha yakni mereka yang lahir rentang waktu 2010-2025 dan sejak dini terbiasa dengan gawai sehingga akrab dengan dunia digital.
Untuk itu dijelaskannya, sudah seharusnya para guru mampu mengimbanginya, yakni mampu berkolaborasi secara digital, mampu mendesain pembelajaran yang menyenangkan, serta memiliki kemampuan teknologi, informasi dan komunikasi yang baik.
"Juga dapat menjadi contoh dalam pembelajaran," ungkapnya yang juga merupakan seorang guru di SMA Negeri 2 Palangka Raya tersebut.
Lebih lanjut disampaikannya, para guru pun juga dituntut mampu berubah, yakni guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar dan mengajar. Kemajuan teknologi membuat sumber belajar lebih mudah ditemukan.
Selain itu para guru harus siap untuk terus belajar, sehingga mampu menyeimbangkan diri dengan kemampuan digital yang dimiliki oleh peserta didiknya.
Kemudian para guru harus bisa menggunakan metode pembelajaran terkini, mengajak peserta didik berpikir kritis, serta memanfaatkan media pembelajaran yang menarik dan kreatif.
"Mari kita berubah, manfaatkan teknologi sebaik-baiknya agar mampu berkolaborasi serta bersinergi dengan peserta didik," tutupnya.
Adapun webinar Indonesia Makin Cakap Digital ini merupakan gerakan literasi nasional digital yang digagas oleh pemerintah, agar kemampuan digitalisasi masyarakat Indonesia termasuk Kalimantan Tengah mampu ditingkatkan secara maksimal.
Untuk itu para guru khususnya generasi alpha wajib memiliki kemampuan literasi digital, kata Duta Rumah Belajar Kalteng 2019 Hanna Wahyumi di Palangka Raya, Rabu.
"Gaya belajar generasi alpha biasanya menyukai pembelajaran berbasis teknologi," katanya saat menjadi narasumber webinar Indonesia Makin Cakap Digital.
Selain itu, generasi alpha cenderung menyukai gaya belajar yang lebih berfokus pada keterampilan, menyukai sistem belajar yang fleksibel dan suka berkolaborasi.
Adapun generasi alpha yakni mereka yang lahir rentang waktu 2010-2025 dan sejak dini terbiasa dengan gawai sehingga akrab dengan dunia digital.
Untuk itu dijelaskannya, sudah seharusnya para guru mampu mengimbanginya, yakni mampu berkolaborasi secara digital, mampu mendesain pembelajaran yang menyenangkan, serta memiliki kemampuan teknologi, informasi dan komunikasi yang baik.
"Juga dapat menjadi contoh dalam pembelajaran," ungkapnya yang juga merupakan seorang guru di SMA Negeri 2 Palangka Raya tersebut.
Lebih lanjut disampaikannya, para guru pun juga dituntut mampu berubah, yakni guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar dan mengajar. Kemajuan teknologi membuat sumber belajar lebih mudah ditemukan.
Selain itu para guru harus siap untuk terus belajar, sehingga mampu menyeimbangkan diri dengan kemampuan digital yang dimiliki oleh peserta didiknya.
Kemudian para guru harus bisa menggunakan metode pembelajaran terkini, mengajak peserta didik berpikir kritis, serta memanfaatkan media pembelajaran yang menarik dan kreatif.
"Mari kita berubah, manfaatkan teknologi sebaik-baiknya agar mampu berkolaborasi serta bersinergi dengan peserta didik," tutupnya.
Adapun webinar Indonesia Makin Cakap Digital ini merupakan gerakan literasi nasional digital yang digagas oleh pemerintah, agar kemampuan digitalisasi masyarakat Indonesia termasuk Kalimantan Tengah mampu ditingkatkan secara maksimal.