Dalam video konferensi persnya, Durbin mengatakan Samsung sedang dalam diskusi untuk membangun pabrik baterai di Normal, Illinois.
Sebelumnya, startup kendaraan listrik Rivian yang memiliki pabrik Normal juga mengatakan bahwa Samsung akan memasok baterai untuk kendaraannya.
"Kami bersaing untuk mendapatkan fasilitas baterai Samsung. Delegasi datang dari Korea minggu ini. Saya berbicara dengan mereka dan yang lain juga melakukannya," kata Durbin.
Baca juga: Ini spesifikasi seri Galaxy Watch 4 dan Galaxy Buds 2
"Fasilitas Samsung ini, kami harap, akan berlokasi di sebelah Rivian, namun keputusan itu belum dibuat," lanjutnya.
Bulan lalu, Reuters melaporkan bahwa Samsung SDI, afiliasi dari Samsung Electronics Co Ltd, dapat membangun pabrik baterai sel di Amerika Serikat.
Reuters juga melaporkan bahwa Samsung SDI telah berdiskusi untuk memasok baterai yang diproduksi di pabrik AS untuk pembuat kendaraan listrik termasuk Stellantis dan Rivian yang didukung oleh Amazon dan Ford Motor Co.
Seorang sumber mengatakan pembuat baterai asal Korea Selatan itu juga sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi setidaknya 3 triliun won atau sekitar Rp36,9 triliun untuk memproduksi baterai Stellantis dan 1 triliun won Rp12,3 triliun untuk Rivian.
Namun, Samsung SDI belum memutuskan apakah akan meluncurkan pabrik AS sebagai usaha patungan dengan pembuat mobil atau sebagai tempat manufaktur independen.
Saat ini, Samsung SDI memiliki pabrik baterai EV di Korea Selatan, Cina dan Hongaria, yang memasok untuk BMW, Ford, Volvo, dan Volkswagen.
Baca juga: Samsung merilis Galaxy Z Fold 3 dan Z Flip 3
Baca juga: Samsung gunakan bahan daur ulang untuk produknya di 2025
Baca juga: Samsung S Pen akan hadir dalam versi Pro