Mahasiswa UNESA kembangkan plester hidrogel ekstrak daun sirih hijau

id Mahasiswa UNESA,Mahasiswa UNESA kembangkan plester hidrogel ,hidrogel ekstrak daun sirih hijau,sirih hijau,madu,Nurul Lathii Fatul Chamidah,Plaster hi

Mahasiswa UNESA kembangkan plester hidrogel ekstrak daun sirih hijau

Mahasiswa UNESA Nurul Lathii Fatul Chamidah menunjukkan plester hidrogel. ANTARA/HO/Dokumentasi Pribadi

Palangka Raya (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengembangkan pelster luka berbasis hidrogel dari ekstrak daun sirih hijau dan madu.

Ketua Tim Nurul Lathii Fatul Chamidah kepada ANTARA di Palangka Raya, Sabtu mengatakan luka hidrogel dari eksrak daun sirih dan madu ini aman dari reaksi hipersensitivitas atau reaksi berlebihan, saat tubuh atau sistem kekebalan tubuh terhadap zat tertentu atau infeksi. Ini karena komposisi yang digunakan merupakan zat alami.

"Plaster hidrogel ini memberi rasa nyaman saat proses pengobatan lukanya dan mengurangi rasa perih, serta membuka wawasan masyarakat mengenai pengobatan bahan alami. Selain itu harga bahannya terjangkau karena dari daun sirih hijau dan madu yang mudah diperoleh," kata Mahasiswi semester tujuh itu.

Gasdis berhijab ini menerangkan, penggunaan daun sirih hijau dan madu sebagai bahan dasar plaster hidgorel ini karena keduanya mengandung antibakteri yang dapat mempercepat penyembuhan dan mengurangi timbulnya jaringan parut atau bekas luka pada kulit.

"Pemanfaatan daun sirih hijau dan madu yang masih terbatas seperti hanya pada 'hand sanitizer' atau sebagai 'lotion' pada perawataan kulit, sehingga produk yang kami hasilkan juga bentuk inovasi pemanfaatan baru pada ekstrak daun sirih hijau dan madu," katanya.

Dia mengungkapkan, Plaster Hidrogel ini tercipta dari penelitian Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) 2021. Program riset itu berjudul 'Plester Luka Berbasis Hidrogel Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper Betle L) dan Madu'. Riset itu pun lolos pendanaan program Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Sementara para mahasiswa yang tergabung dalam riset tersebut adalah Nurul Lathii Fatul Chamidah, Arsha Bayu Rahanti, Mila Dwi Kadasih yang merupakan mahasiswa program studi fisika dan Fiko Dalili Sharfina mahasiswa program Biologi di universitas setempat

Nurul mengungkapkan ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk menghasilkan plester luka hidrogel dari ekstrak daun sirih hijau dan madu tersebut.

Pertama, daun sirih hijau dibersihkan dan dikeringkan kemudian di ekstrak. Ekstrak daun sirih hijau dan madu dicampurkan dengan beberapa bahan untuk menghasilkan "film hidrogel". Kemudian "film hidrogel" ini dilakukan beberapa karakterisasi dan uji salah satunya adalah uji "in vivo" pada "mencit".

"Harapan kedepannya plester luka hidrogel dari ekstrak daun sirih hijau dan madu ini dapat dijadikan pilihan dalam menggunakan plester luka serta sebagai alternatif bagi pasien luka yang ingin menggunakan bahan alami," katanya.