Polresta Palangka Raya lakukan uji labfor selidiki peluru nyasar

id Polresta Palangka Raya lakukan uji labfor selidiki peluru nyasar, Kalteng, Palangka Raya

Polresta Palangka Raya lakukan uji labfor selidiki peluru nyasar

Kapolresta Palangka Raya, Kalimantan Tengah Sandi Alfadien Mustofa berada di dalam mobil usai menghadiri kegiatan vaksinasi di Universitas Kristen Palangka Raya, Rabu (22/9/2021). ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah terus melakukan penyelidikan dan memeriksakan uji laboratorium forensik terhadap proyektil peluru nyasar yang mengenai paha seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan di kota setempat.

"Selain sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, penyidik juga sudah memintai keterangan para saksi untuk mengetahui persis peristiwa tersebut," kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Sandi Alfadien Mustofa di Palangka Raya, Rabu.

Sandi mengatakan, penyelidikan perkara tersebut terus dikembangkan oleh anggotanya guna mengetahui dari mana proyektil logam diduga peluru kaliber 99 yang nyasar mengenai seorang siswi tersebut.

Saat ini sudah ada lima orang saksi yang dilakukan pemeriksaan, salah satunya termasuk siswi SMK yang menjadi korban terkenanya proyektil peluru yang diduga nyasar.

Polresta setempat juga akan mempelajari terkait balistik atau efek dari proyektil diduga peluru, sehingga hasilnya nantinya bisa dicocokkan dengan hasil labfor.

"Semoga hasil penyelidikan, olah TKP selaras dengan hasil labfor dan kasus ini bisa terungkap," ucapnya.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya beri pelatihan pengolahan produk perikanan

Orang nomor satu di Polresta Palangka Raya itu menegaskan, dari keterangan saksi pada malam peristiwa itu terjadi, mereka sama sekali tidak mendengar ada bunyi seperti ledakan.

Sedangkan korban yang terkena dugaan peluru senjata api itu, memang ada mendengar bunyi namun bukan seperti ledakan benda padat saja hingga mengenai atap rumah dan bagian paha kanan korban.

"Dari lima orang saksi tersebut, kami akan berusaha mencari tahu terkait hal itu. Semoga dalam waktu dekat segera terungkap," beber Sandi.

Diberitakan sebelumnya, korban yang terkena balistik diduga proyektil peluru senjata api itu masih berumur 16 tahun. Perkara tersebut langsung dilaporkan oleh keluarga korban dibantu sejumlah saksi yang diduga mengetahui persis peristiwa yang menimpa perempuan yang masih di bawah umur tersebut.

Baca juga: BPJAMSOSTEK Palangka Raya-BEM Nusantara bersinergi gelar vaksinasi massal