Kedekatan anak dan ayah bisa pengaruhi pemilihan pasangan hidup

id anak dan ayah ,pemilihan pasangan hidup,Kedekatan anak dan ayah bisa pengaruhi pemilihan pasangan hidup,kedekatan ayah dan anak

Kedekatan anak dan ayah bisa pengaruhi pemilihan pasangan hidup

Ilustrasi ayah dan anak (Pixabay)

Jakarta (ANTARA) - Kedekatan antara figur ayah dengan anak dapat menjadi salah satu aspek yang berpengaruh dalam pemilihan pasangan hidup bagi sang anak saat ia dewasa, kata psikolog anak dan keluarga Lembaga Psikolog Terapan Universitas Indonesia (LPT UI) Irma Gustiana Andriani S.Psi, M.Psi.,Psi.

"Berpengaruh ketika si anak memilih pasangan. Karena salah satu aspek yang sangat berpengaruh sekali itu juga pada keterlibatan dan peran ayah di masa kecil ya. Jadi, itu akan mempengaruhi bagaimana anak itu melihat dan memetakan kalau figur laki-laki itu seperti apa sih," jelas Irma saat dihubungi ANTARA, Jumat.

Lebih lanjut, Irma juga menjelaskan bahwa jika anak perempuan memiliki kedekatan dengan ayahnya, dia pun akan cenderung untuk memilih pasangan hidup yang relatif mirip dengan sang ayah, saat ia beranjak dewasa.

Baca juga: Pentingnya sosok ayah untuk perkembangan anak

"Kalau kecilnya dia dekat sama ayahnya, itu cenderung akan memilih pasangan hidup yang biasanya relatif kurang lebih mirip lah dengan karakter ayahnya. Dan itu akan membuat lebih optimis gitu bahwa yang namanya pernikahan, yang namanya keluarga itu pasti akan memberikan dampak yang baik gitu," ujar Irma.

"Akhirnya nanti dia akan memutuskan untuk menikah karena dia merasa punya role model keluarga yang memang selama ini hangat gitu. Dan dia ingin suaminya atau keluarganya memiliki kehangatan yang sama. Jadi bisa berpengaruh terhadap proses pemilihan pasangan hidup," sambungnya.

Di Hari Ayah 12 November ini, Irma berharap agar seluruh sosok ayah terutama di Indonesia dapat kembali melakukan evaluasi dan refleksi diri untuk dapat meningkatkan waktu berkualitas guna membangun kedekatan dengan anak-anaknya.

"Jadi harapannya, di Hari Ayah ini ayah-ayah di Indonesia kembali untuk melakukan refleksi diri, mengevaluasi diri untuk bisa meningkatkan waktu berkualitas dengan anak-anaknya. Agar anak-anaknya punya perkembangan sosial emosional yang lebih baik," kata Irma.

Baca juga: Empat cara rayakan Hari Ayah di tengah pandemi COVID-19

Baca juga: Benarkah para ayah tak mengerti urus anak?

Baca juga: Benarkah ayah berperan besar dalam pengasuhan anak?