Hatice Cengiz menulis surat terbuka untuk Justin Bieber yang dimuat di Washington Post, Sabtu, di mana dia mendesak Justin Bieber untuk membatalkan penampilannya demi "mengirim pesan kepada dunia bahwa nama dan bakatmu tidak akan dipakai untuk mengembalikan reputasi rezim yang membunuh pengkritiknya."
Pemerintahan Presiden Joe Biden merilis laporan intelijen AS pada Februari yang menyiratkan ada campur tangan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dalam pembunuhan Khashoggi pada 2018 di Istanbul, tetapi tidak memberinya hukuman langsung. Putra mahkota membantah keterlibatannya.
Baca juga: Putra Mahkota Saudi dituntut oleh tunangan Khasogghi
"Jangan menyanyi untuk pembunuh-pembunuh Jamalku tercinta," tulis Cengiz dikutip dari Reuters. "Tolong angkat bicara dan kutuk pembunuhnya, Mohammed bin Salman. Suaramu akan didengar jutaan orang."
Justin Bieber asal Kanada adalah salah satu penampil yang akan manggung di Arab Saudi yang menjadi tuan rumah Formula One Saudi Arabian Grand Prix di Jeddah.
"Jika Anda menolak menjadi pion MBS, pesan Anda akan keras dan jelas: Saya tidak tampil untuk diktator. Saya memilih keadilan dan kebebasan daripada uang," tulis Cengiz, menggunakan inisial putra mahkota.
Kelompok hak asasi manusia telah mendesak para pesohor untuk angkat bicara menentang masalah hak asasi manusia di kerajaan.
"Arab Saudi punya sejarah menggunakan selebriti dan acara internasional besar untuk mengalihkan pengawasan atas pelanggaran," kata Human Rights Watch pada hari Rabu.
Khashoggi, yang menulis kolom opini yang mengkritik pangeran kerajaan Arab di Washington Post, dibunuh dan jasadnya dihilangkan oleh tim operasi yang terkait dengan konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Baca juga: Delapan orang divonis tujuh sampai 20 tahun penjara atas kematian Khashoggi
Baca juga: Putra Mahkota Saudi dinyatakan sebagai tersangka pembunuhan Khashoggi
Baca juga: Tunangan Jamal Khashoggi desak AS jadikan Arab Saudi bertanggung-jawab