Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika aktif menyelenggarakan program Literasi Digital Nasional untuk menangkal "tsunami digital", yakni arus informasi yang begitu banyak di dunia maya.
"Layaknya pisau bermata dua, punya sisi negatif dan positif. Seiring kemudahan yang ditawarkan, juga terdapat sisi gelap internet, seperti penyebaran berita bohong, ujaran kebencian, konten radikalisme, dan terorisme," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, dalam keterangan resmi, dikutip Kamis.
Pemerintah mencatat ada sekitar 200 juta penduduk Indonesia yang menjadi pengguna internet. Teknologi tersebut memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat, namun, tidak sedikit juga informasi yang harus disaring karena bisa menimbulkan "tsunami digital".
Literasi digital merupakan kemampuan strategis dan menjadi sesuatu yang harus ada demi menciptakan ruang digital yang bersih, aman, dan nyaman.
Kemampuan ini diyakini bisa menciptakan masyarakat yang berdaya secara digital.
Literasi digital juga menjadi salah satu cara untuk mempercepat transformasi digital secara nasional.
Kementerian Kominfo sepanjang 2021 mengadakan rangkaian program literasi digital untuk mempercepat agenda nasional transformasi digital.
Program literasi digital nasional ditargetkan menjangkau 12,5 juta masyarakat di 514 kabupaten atau kota di 34 provinsi. Dalam kegiatan ini, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan mitra dan jejaring Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.
Dalam keterangan pers yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kota Padang, Rudy Rinaldy menyatakan bahwa saat ini cukup banyak kabar bohong yang berseliweran di dunia maya.
Sumber penyebar kabar bohong tersebut seringkali sulit dilacak.
"Kami (Dinas Kominfo Padang) hanya mengedukasi warga netizen agar tidak termakan berita hoaks," kata Rudy.
Kasubbid Pengembangan Aplikasi dan Komunikasi Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Sulawesi Tengah, Muhammad Affan mengakui dampak kegiatan Literasi Digital Netizen Fair (LDNF) 2021 bisa menjadi jembatan dalam pemenuhan kebutuhan fasilitas literasi digital di masyarakat.
"Salah satu upaya yang dilakukan Diskominfo Sulteng akan mengupayakan pembangunan jaringan internet di 100 titik blank spot lain di Bumi Tadulako," kata Affan.
Berita Terkait
DPR RI serukan peningkatan literasi digital bagi perempuan
Selasa, 17 Desember 2024 17:43 Wib
Pramuka Kalteng siapkan generasi muda adaptif era digital
Senin, 16 Desember 2024 13:55 Wib
Menkomdigi bangga ANTARA berdedikasi bangun ekosistem informasi Indonesia
Jumat, 13 Desember 2024 20:59 Wib
Kemkomdigi libatkan pegiat literasi wujudkan ruang digital sehat
Rabu, 11 Desember 2024 10:20 Wib
Kemkomdigi-Bill and Melinda Gates Foundation bermitra guna percepat transformasi digital
Sabtu, 7 Desember 2024 10:03 Wib
Legislator sebut perkembangan teknologi digital jadi tantangan bersama
Jumat, 6 Desember 2024 13:04 Wib
Pemkab Kapuas dan BI perkuat literasi digital di lingkungan pendidikan
Jumat, 6 Desember 2024 9:17 Wib
ANTARA raih dua penghargaan bergengsi implementasi digital
Kamis, 5 Desember 2024 22:50 Wib