Pencarian dua ABK tenggelam di DAS Kahayan dihentikan

id Pencarian dua ABK tenggelam di DAS Kahayan dihentikan, kalteng, Palangka raya

Pencarian dua ABK tenggelam di DAS Kahayan dihentikan

Tim gabungan menghentikan pencarian terhadap dua ABK Tugboat yang tenggelam di DAS Kahayan Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Kamis (23/12/2021). ANTARA/Dokumentasi Pribadi 

Palangka Raya  (ANTARA) - Tim gabungan menghentikan pencarian dua anak buah kapal (ABK) Tugboat Blue Whale XXVII bernama Slamet Hariyadi (26) dan Daffa Kholisa Rozaq (20) yang tenggelam di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan.

Kapolresta Palangka Raya, Kalimantan Tengah Kombes Pol Sandi Alfadien Mustofa, Kamis, mengatakan, setelah tujuh hari dilakukan pencarian namun tidak ada tanda-tanda maka tim resmi menghentikan pencarian dua ABK tersebut.

"Sesuai SOP yang ada dalam tujuh hari tidak ada perkembangan, maka pencarian dihentikan. Tetapi tetap dilakukan pengawasan, meski dihentikan korban tenggelam tidak menutup kemungkinan tetap bisa ditemukan," katanya.

Kepala Wilayah Kerja Bukit Pinang Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas IV Pulang Pisau Wiwin Iryani Hasanudin menuturkan, penghentian memang telah dilakukan secara resmi. Hanya, pihaknya akan terus melakukan pemantauan di sekitar DAS Kahayan.

Ditekankan Wiwin, dengan adanya insiden tersebut tentunya bisa menjadi pembelajaran seluruh ABK untuk tidak menyepelekan standar operasi dan prosedur (SOP) keselamatan dalam bertugas.

Dia menginginkan semua pihak harus mengutamakan keselamatan serta menjalankan aturan yang sudah ada, dengan tujuan untuk menghindari hal-hal yang kita tidak inginkan terjadi.

"Kami mengimbau kepada seluruh ABK agar tidak menyepelekan SOP keselamatan. Kami juga akan selalu mengingatkan hal tersebut. Pada intinya di manapun bertugas, hal utama adalah keselamatan," bebernya.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Kota Palangka Raya, Salman juga membenarkan bahwa pencarian dihentikan, selanjutnya sambil dilakukan pemantauan. Langkah itu diambil sesuai aturan SOP Basarnas dalam pencarian korban pada hari ketujuh bisa dihentikan.

"SOP Basarnas pencarian dilakukan tujuh hari. Sampai tujuh hari ini tidak ada tanda-tanda ditemukan, bahkan kelotok yang ditumpangi pun belum ditemukan,” katanya.

Dijelaskan Salman, pihaknya juga sudah berbagai upaya untuk melakukan pencarian dua ABK tersebut. Bahkan personel gabungan juga melakukan penyisiran di sejumlah titik yang berada di DAS Kahayan, bahkan tongkang yang bertambah di lokasi kejadian juga dialih. Namun hasilnya pun nihil.

Baca juga: Kebakaran besar landa kawasan padat penduduk di Palangka Raya

"Kami juga sudah berunding, bahwa dihentikan pencarian. Tetapi personel sesekali akan melakukan pemantauan di DAS Kahayan. Semua personel yang terlibat akan kembali ke mako masing-masing," demikian Salman.

Peristiwa hilangnya dua ABK Tugboat Blue Whale XXVII terjadi pada hari Jumat (17/12) sekitar pukul 10.30 WIB, ketika menggunakan sebuah kelotok milik warga.

Dalam kelotok tersebut ada empat penumpang dan satu motoris adalah warga lokal, sedangkan empat lainnya warga luar Kota Palangka Raya.

Empat ABK tugboat tersebut rencananya hendak mengantar batu split di pelabuhan PT Karya Halim Sampoerna di wilayah Pahandut Seberang, namun mengalami kecelakaan air, hingga dua orang hilang dan tiga orang lainnya dinyatakan selamat.

Baca juga: 117 personel Kodim 1016/Plk amankan Nataru

Baca juga: Legislator minta pengelola mal di Palangka Raya jamin keselamatan pengunjung

Baca juga: Pemkot Palangka Raya targetkan PAD pajak 2022 sebesar Rp131 miliar