Jokowi: Indonesia berhasil kendalikan pandemi namun tetap harus hati-hati
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia berhasil mengendalikan pandemi COVID-19, termasuk di antaranya dengan meraih pencapaian vaksinasi yang tinggi, namun segenap bangsa harus tetap berhati-hati.
“Walau kita berhasil mengendalikan pandemi namun kita harus hati-hati, waspada terhadap kemungkinan risiko pandemi karena varian Omicron seperti tadi disampaikan Ibu Mega (Ketua Umum DPP PDIP),” kata Presiden Jokowi dalam Peringatan HUT Ke- 49 PDI Perjuangan yang disaksikan virtual di Jakarta, Senin.
Sebelum Presiden Jokowi menyampaikan sambutannya secara virtual dari Istana Negara, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah menyampaikan pidato politiknya.
Presiden Jokowi melanjutkan bahwa kini Indonesia menjadi satu dari lima besar negara yang melakukan vaksinasi terbanyak di dunia. Indonesia hingga awal tahun ini telah berhasil menyuntikkan 288 juta dosis vaksin ke masyarakat.
“Vaksinasi juga dipercepat, kita tahu Indonesia masuk 5 besar vaksinasi terbanyak di dunia. Dosis 1 sudah 81,7 persen dan dosis ke-2 sudah 56,1 persen dan 29 provinsi dari 34 provinsi sudah suntik dosis pertama di atas 70 persen,” kata Presiden.
Presiden memaparkan hingga 9 Januari 2022, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia telah menurun hingga 99 persen, yakni sebanyak 529 kasus harian dibanding masa puncak penularan pada Juli 2021 yang sebesar 56.000 kasus.
“Kita berhasil mengelola tantangan kesehatan yang sangat kompleks ini,” katanya.
Ia menegaskan pandemi COVID-19 tidak boleh menghentikan upaya meningkatkan taraf hidup rakyat. Masalah penting seperti stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak yang menjadi tantangan besar sumber daya unggul tetap menjadi perhatian pemerintah.
“Alhamdulillah angka stunting pada 2021 turun menjadi 24,4 persen dari sebelumnya 37,2 persen, tujuh tahun yang lalu,” katanya.
Akses rakyat terhadap fasilitas pendidikan, kata Presiden, telah dijamin. Terdapat bantuan untuk masyarakat yang kurang mampu dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.
"Pada 2021, Kartu Indonesia Pintar dengan anggaran Rp11 triliun untuk 21 juta siswa di seluruh Tanah Air. KIP Kuliah yang anggarannya Rp9,4 triliun juga telah diberikan kepada 1,1 juta mahasiswa di Tanah Air pada 2021," kata Presiden Jokowi.
“Walau kita berhasil mengendalikan pandemi namun kita harus hati-hati, waspada terhadap kemungkinan risiko pandemi karena varian Omicron seperti tadi disampaikan Ibu Mega (Ketua Umum DPP PDIP),” kata Presiden Jokowi dalam Peringatan HUT Ke- 49 PDI Perjuangan yang disaksikan virtual di Jakarta, Senin.
Sebelum Presiden Jokowi menyampaikan sambutannya secara virtual dari Istana Negara, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah menyampaikan pidato politiknya.
Presiden Jokowi melanjutkan bahwa kini Indonesia menjadi satu dari lima besar negara yang melakukan vaksinasi terbanyak di dunia. Indonesia hingga awal tahun ini telah berhasil menyuntikkan 288 juta dosis vaksin ke masyarakat.
“Vaksinasi juga dipercepat, kita tahu Indonesia masuk 5 besar vaksinasi terbanyak di dunia. Dosis 1 sudah 81,7 persen dan dosis ke-2 sudah 56,1 persen dan 29 provinsi dari 34 provinsi sudah suntik dosis pertama di atas 70 persen,” kata Presiden.
Presiden memaparkan hingga 9 Januari 2022, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia telah menurun hingga 99 persen, yakni sebanyak 529 kasus harian dibanding masa puncak penularan pada Juli 2021 yang sebesar 56.000 kasus.
“Kita berhasil mengelola tantangan kesehatan yang sangat kompleks ini,” katanya.
Ia menegaskan pandemi COVID-19 tidak boleh menghentikan upaya meningkatkan taraf hidup rakyat. Masalah penting seperti stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak yang menjadi tantangan besar sumber daya unggul tetap menjadi perhatian pemerintah.
“Alhamdulillah angka stunting pada 2021 turun menjadi 24,4 persen dari sebelumnya 37,2 persen, tujuh tahun yang lalu,” katanya.
Akses rakyat terhadap fasilitas pendidikan, kata Presiden, telah dijamin. Terdapat bantuan untuk masyarakat yang kurang mampu dari jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.
"Pada 2021, Kartu Indonesia Pintar dengan anggaran Rp11 triliun untuk 21 juta siswa di seluruh Tanah Air. KIP Kuliah yang anggarannya Rp9,4 triliun juga telah diberikan kepada 1,1 juta mahasiswa di Tanah Air pada 2021," kata Presiden Jokowi.