Minimnya kematian akibat COVID-19 di Kalteng dipengaruhi vaksinasi

id Covid 19, vaksinasi, kalteng, kematian covid 19 kalteng minim, palangka raya, kekebalan kelompok

Minimnya kematian akibat COVID-19 di Kalteng dipengaruhi vaksinasi

Dokumentasi - Sejumlah petugas mengusung peti jenazah pasien COVID-19. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul membenarkan, vaksinasi menjadi salah satu indikator yang memengaruhi minimnya kematian akibat COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir.

"Salah satunya karena vaksinasi, selain itu tingkat keparahan varian Omicron seperti saat ini memang tidak setinggi varian Delta," katanya saat dihubungi di Palangka Raya, Senin.

Hal ini bisa dilihat dari data perkembangan kasus yang rutin disampaikan Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kalteng setiap harinya. Meski jumlah kasus cenderung meningkat, namun tingkat kematian minim bertambah.

Terhitung sejak 22 Januari 2022 hingga 21 Februari 2022, total penambahan jumlah kasus kematian akibat COVID-19 sebanyak delapan kasus.

"90 persen meninggal karena komorbid (penyakit penyerta). Mereka ada yang belum vaksin atau vaksin tidak lengkap," ungkapnya.

Adapun berdasarkan data per 21 Februari 2022, akumulasi jumlah kasus COVID-19 Kalteng terhitung sejak pertama hingga kini, adalah sebanyak 50.894 kasus, terdiri dari 45.982 sembuh, dalam perawatan yakni 240 di rumah sakit dan 3.074 menjalani isolasi mandiri, serta 1.598 meninggal.

Sementara itu, hingga saat ini Pemprov Kalteng beserta instansi terkait lainnya terus mendorong percepatan vaksinasi untuk berbagai sasaran, mulai dari lansia, masyarakat rentan, hingga anak-anak.

Sebelumnya, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, pihaknya terus memacu realisasi capaian target vaksinasi khususnya untuk dosis kedua.

"Kami terus pacu realisasi capaian vaksinasi ini, sebagai salah satu upaya menekan penyebaran COVID-19," jelasnya.

Berdasarkan data per 20 Februari 2022 capaian vaksinasi dosis pertama di Kalteng mencapai 91,68 persen, dosis kedua 62,74 persen, serta dosis ketiga atau booster 4,58 persen.

Capaian vaksinasi yang cukup baik, membuat terbentuknya kekebalan kelompok atau herd immunity secara optimal di tengah masyarakat.

Lebih lanjut pihaknya juga senantiasa mengingatkan dan meminta semua pihak agar disiplin dalam penerapan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta mencegah terjadinya kerumunan.