Pernyataan tersebut disampaikan militer Korsel setelah media Jepang melaporkan dugaan peluncuran rudal oleh Korea Utara, negara yang memiliki senjata nuklir.
Proyektil yang diduga sebagai rudal itu ditembakkan dari lapangan terbang di luar ibu kota Korea Utara, Pyongyang, kata kementerian pertahanan Korea Selatan dalam pernyataan.
Lapangan terbang tersebut telah menjadi lokasi beberapa peluncuran rudal baru-baru ini, termasuk peluncuran dua rudal yang disebut Amerika Serikat dan Korea Selatan sebagai uji coba sebuah sistem rudal balistik antarbenua (ICBM) yang baru.
Namun, Korea Utara mengatakan uji coba peluncuran itu ditujukan untuk mengembangkan komponen satelit pengintai.
Seorang narasumber di Kementerian Pertahanan Jepang menyebut proyektil itu kemungkinan sebuah rudal balistik, seperti diberitakan lembaga penyiaran publik Jepang NHK.
Korea Utara telah menembakkan rudal pada frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun ini.
Negara yang tertutup itu juga melakukan uji coba rudal untuk ke-9 kalinya pada 5 Maret 2022 hingga menuai kecaman dari Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.
Korea Utara menggunakan sistem ICBM, yang akan menjadi terbesar yang dimilikinya, dalam dua peluncuran terbaru rudalnya, menurut para pejabat AS dan Korea Selatan pekan lalu.
Selain itu, Korut tampaknya memulihkan beberapa terowongan di lokasi uji coba nuklirnya yang tertutup, kata para pejabat tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korea Utara telah lakukan uji coba rudal Hwasong-12
Baca juga: Korea Utara diduga luncurkan rudal balistik
Baca juga: Korut tembakkan rudal rudal anti pesawat yang baru dikembangkan
Korea Utara meluncurkan rudal berbasis rel