Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, mendorong masyarakat melakukan gerakan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) di wilayah setempat.
"Saat ini bapak wali kota juga telah mengeluarkan surat edaran tentang gerakan PLTB tersebut sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan saat kemarau," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya Ahmad Zaini di Palangka Raya, Jumat.
Dia mengemukakan isi surat edaran yang dikeluarkan wali kota "Kota Cantik" itu yakni seluruh masyarakat Kota Palangka Raya dalam melakukan aktivitas pembukaan dan pembersihan lahan tidak diperbolehkan dengan cara dibakar, baik secara sengaja maupun tidak disengaja.
Kemudian, melakukan gerakan Pembukaan Lahan Tanpa Bakar selama musim kemarau untuk setiap orang yang tetap melakukan aktivitas pembukaan dan pembersihan lahan di wilayah Kota Palangka Raya.
Selanjutnya, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pihak kecamatan dan kelurahan akan mendampingi dan mengawasi pelaksanaan Gerakan PLTB dan melaksanakan sosialisasinya kepada masyarakat.
Dia mengatakan, sebagian lahan di wilayah Kota Palangka Raya berupa gambut, sehingga perlu alternatif pengelolaan lahan yang dapat dilakukan selain dengan cara membakar.
Adapun cara membuka lahan menurut DLH Palangka Raya, yakni secara manual maupun menggunakan teknologi. Cara itu lebih menguntungkan karena sisa-sisa pembersihan lahan dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk. Dengan demikian, pembukaan dan pengelolaan lahan tanpa bakar ini dapat diintegrasikan yang tujuannya untuk efisiensi dan optimalisasi.
Baca juga: Diduga tanpa izin menambang di kawasan hutan, PT SAS dijerat pasal berlapis
Untuk itu, DLH Palangka Raya juga menggelar pelatihan pembukaan dan pengolahan lahan tanpa bakar dengan sasaran para petani. Kegiatan itu sebagai upaya meningkatkan pencegahan dan pemberdayaan masyarakat dalam menjaga dan mengolah lahan masing-masing tanpa dibakar.
"Jadi, pembukaan lahan yang dilakukan lebih ramah lingkungan dan tidak berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau," kata Zaini.
Dia pun berharap, melalui program PLTB itu, lahan-lahan tidur yang di wilayah Palangka Raya dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berimbang. Artinya, pemanfaatan lahan harus bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dan tidak berdampak munculnya bencana kebakaran hutan dan lahan.
"Apalagi, seperti yang kita ketahui, karhutla sekitari 99 persen terjadi akibat ulah manusia. Untuk itu, mari kita bersama-sama mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan fungsi lingkungan akibat karhutla ," katanya.
Baca juga: Terdakwa kasus narkoba divonis bebas, kejaksaan Palangka Raya ajukan Kasasi
Baca juga: Antisipasi Karhutla, polisi gencarkan sosialisasi ke masyarakat Palangka Raya
Berita Terkait
SMK di Kalteng jajaki kerja sama dengan dunia industri
Selasa, 7 Mei 2024 19:41 Wib
NasDem: Tidak ada jalur khusus pendaftaran Pilkada 2024
Selasa, 7 Mei 2024 18:39 Wib
DLH ajak masyarakat Palangka Raya lebih aktif jaga ekosistem gambut
Selasa, 7 Mei 2024 17:36 Wib
Gerindra siap berkoalisi di Pilkada Palangka Raya
Selasa, 7 Mei 2024 17:10 Wib
Pemkot Palangka Raya perkuat kolaborasi penanganan stunting
Selasa, 7 Mei 2024 16:57 Wib
PLN ambil bagian di Festival Borneo In Harmony untuk dukung pelestarian budaya Dayak
Selasa, 7 Mei 2024 11:10 Wib
Imigrasi Palangka Raya laksanakan operasi Jagratara tingkatkan kepatuhan orang asing
Selasa, 7 Mei 2024 6:21 Wib
Fakultas Bisnis Informatika UMPR umumkan kelulusan pendaftaran mahasiswa
Selasa, 7 Mei 2024 5:49 Wib