Medan (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Besar Medan, Sumatera Utara, telah memberikan tindakan tegas dan memproses hukum tiga oknum anggota polisi yang diduga terlibat perampokan sepeda motor milik warga di Jalan Gatot Subroto Medan.
"Ketiga polisi itu telah ditangkap dan ditahan dalam tempat (sel) khusus, kemudian ditangani Propam untuk penanganan etikanya, serta untuk tindak pidananya ditangani Satuan Reskrim Polrestabes Medan," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sumatera Utara Komisaris Besar Polisi Hadi Wahyudi di Medan, Minggu.
Ketiga oknum polisi yang ditangkap itu adalah AGG, FBS, dan HKP yang bertugas di Satuan Samapta Polrestabes Medan. Dalam aksi perampokan itu polisi juga meringkus seorang warga sipil berinisial NS, warga Jalan Gaperta Medan.
Hadi menyebutkan ketiga oknum polisi itu ditangkap atas laporan Uliarti br Tarigan (31), warga Dusun Durin Jangak, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dalam aksinya, komplotan pencuri sepeda motor itu menjaring korbannya yang menjual sepeda motor melalui Facebook. Pelaku kemudian menghubungi korban yang menjual kendaraannya untuk bertemu, kemudian menuduh sepeda motor yang dijual itu bodong (tidak ada surat-suratnya).
"Terhadap ketiga polisi itu sudah diberikan tindakan tegas sesuai dengan perbuatannya. Polrestabes Medan tidak menoleransi setiap anggota yang melakukan tindak kejahatan. Satreskrim Polrestabes Medan masih mengejar seorang pelaku lainnya yang masih buron," kata Hadi.
Sebelumnya pada Kamis (6/10), korban bernama Benny Sembiring (36) hendak menjual sepeda motor dengan mengumumkan melalui akun Facebook miliknya. Selanjutnya pelaku menghubungi korban yang menjual kendaraannya untuk bertemu. Saat bertemu itulah para pelaku menuduh kendaraan korban bermasalah (surat tidak lengkap).
Kemudian, salah seorang oknum polisi mengancam akan membawa sepeda motor korban ke kantor polisi.
"Saya menjual sepeda motor di Facebook, lalu kami chat di WA untuk ketemu di Kampung Lalang. Terus mereka (pelaku) awalnya datang berdua," ujar Benny.
Benny menyebutkan setelah mereka bertemu, kedua orang tersebut memeriksa kendaraan korban dengan alasan untuk memastikan kondisi barang yang hendak dibeli.
Kemudian tak berapa lama, datang satu unit mobil menghampiri korban. Salah seorang di antaranya turun dan langsung hendak membawa sepeda motor korban.
"Ketika turun, pria yang mengaku polisi itu mengancam akan membawa sepeda motor tersebut ke kantor polisi dengan alasan barang ini (sepeda motor) bermasalah," ucapnya.
Merasa surat sepeda motornya lengkap, Benny mempertahankan barang miliknya agar tidak dibawa. Cekcok pun terjadi hingga istri korban dan anaknya mengalami luka karena mencoba menghalangi mobil pelaku yang kabur.
Berita Terkait
Tiga orang terkena luka tembak akibat perampokan bank di Lampung,
Jumat, 17 Maret 2023 16:18 Wib
Polisi tangkap seorang residivis rampok toko perhiasan emas
Senin, 28 November 2022 21:55 Wib
Polres Barito Utara tangkap pelaku rampok teman sendiri
Senin, 31 Oktober 2022 18:24 Wib
Polisi ringkus satpam pabrik rampok Rp100 juta dari toko handphone
Rabu, 10 Agustus 2022 22:51 Wib
Polisi ringkus gadis 16 tahun rampok sepeda motor milik ojek online
Sabtu, 2 Juli 2022 21:27 Wib
Komplotan spesialis rampok nasabah bank di Kalimantan diringkus
Selasa, 19 Oktober 2021 18:46 Wib
Pria ini nekat rampok bank di Samarinda dengan pistol dan bom mainan
Sabtu, 22 Mei 2021 14:20 Wib
Polisi tangkap pelaku jambret dan perampok sadis di Palangka Raya
Sabtu, 27 Februari 2021 12:07 Wib