Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mewanti-wanti semakin nyatanya ancaman nuklir dari kondisi perang antara Rusia dan Ukraina yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.
Menurut Luhut, kondisi tersebut dikhawatirkan akan meningkatkan ketidakpastian ekonomi global ke depan.
“Kemungkinan ancaman nuklir semakin nyata, meningkatkan ketidakpastian di ekonomi global,” katanya dalam paparan di Investor Daily Summit 2022 di Jakarta, Rabu.
Luhut mengemukakan, perang Rusia-Ukraina tidak juga menunjukkan tanda-tanda akan mereda dan bisa jadi akan berlangsung lebih lama. Ia juga mengaku sudah berbicara dengan sejumlah pihak dari AS dan Eropa yang memprediksi hal yang sama.
Hal itu lantaran kondisi terakhir di mana masih terjadi serangan saling membalas antara kedua pihak.
“Kalau hari ini kita lihat bagaimana Rusia bombardir tembak kota Kiev lagi di Ukraina, itu akan menambah keadaan tidak bagus. Dan kalau kita lihat jembatan merah, ini sekarang dibombardir jembatannya, Rusia membalas. Jadi sampai kapan ini terjadi kita tidak tahu. Artinya kalau kita tidak tahu maka minyak dari Rusia, pangan dari Rusia dan Ukraina, itu tidak akan bisa mereka ekspor ke tempat lain,” katanya.
Luhut pun meminta kondisi di luar negeri itu perlu jadi perhatian semua meski masih kondisi di dalam negeri masih relatif baik.
“Di luar itu bisa terjadi macam-macam. Saya lihat kemarin ada concern baru mengenai kapal selam dari Rusia, sekarang tiba-tiba muncul di Arktik,” katanya.
Hal tersebut, menurut Luhut, akan semakin mendorong ketidakpastian begitu pula dengan risiko geopolitik.
“Itu masalah yang perlu kita hadapi untuk kita buat perencanaan di negeri kita ke depan,” katanya.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan Indonesia akan menghadapi the perfect storm di mana ketidakpastian ekonomi dunia sangat tinggi. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk hati-hati dan waspada.
Pemerintah sendiri, lanjut Luhut, sepakat untuk melakukan stress test di berbagai bidang jika badai tersebut terjadi. Stress test dilakukan untuk mengidentifikasi risiko yang dapat menjadi titik lemah ekonomi Indonesia sekaligus langkah untuk mengatasinya. Sebagai tentara, upaya kontigensi merupakan hal yang dilakukan dalam menghadapi ancaman.
“Kita akan menghadapi perfect storm ini, jadi tolong kita semua hati-hati. Ketidakpastian ekonomi dunia menurut saya sangat tinggi maka Indonesia harus menyiapkan skenario terburuk,” katanya.
Berita Terkait
Pesawat militer China dan Rusia masuki zona Korsel tanpa pemberitahuan
Jumat, 29 November 2024 19:24 Wib
Donald Trump tunjuk utusan khusus untuk konflik Rusia-Ukraina
Kamis, 28 November 2024 15:39 Wib
Presiden Ukraina optimistis perang akan berakhir pada 2025
Minggu, 24 November 2024 17:20 Wib
Biden izinkan Ukraina gunakan rudal jarak jauh AS gempur Rusia
Senin, 18 November 2024 8:47 Wib
WNA Rusia di Surabaya jalani sidang pidana hingga terancam dideportasi
Selasa, 22 Oktober 2024 18:49 Wib
Rusia desak Israel untuk tak gunakan cara teroris untuk urusan politik
Minggu, 29 September 2024 19:18 Wib
Indonesia-Rusia komit hidup berdampingan secara damai, kata Megawati
Senin, 16 September 2024 21:07 Wib
Hasto sebut Megawati lakukan kunjungan ke Rusia-Uzbekistan
Minggu, 15 September 2024 11:26 Wib