Ketua DPRD Kotim pimpin kaji banding pemanfaatan alur Barito
Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rinie memimpin kaji banding pemerintah daerah ke dua kabupaten di wilayah Barito untuk mempelajari pengelolaan alur Sungai Barito untuk menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Kaji banding dilakukan ke Kabupaten Barito Utara dan Barito Timur karena dua kabupaten ini sudah menjalankan penyelenggaraan dan pemanfaatan alur Sungai Barito untuk dijadikan PAD," kata Rinie di Sampit, Sabtu.
Organisasi perangkat daerah yang ikut dalam kaji banding ini yaitu Dinas Perhubungan, Inspektorat, Bappelitbangda, Bapenda, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Bagian Hukum,
Bagian Ekonomi serta Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur.
Kaji banding dilaksanakan ke Barito Utara pada Rabu (9/11) lalu. Rombongan bertemu jajaran Dinas Perhubungan Barito Utara, kemudian dijamu dalam ramah tamah di rumah jabatan bupati setempat.
Selanjutnya Kamis (10/11) kunjungan dilaksanakan di Barito Timur. Rombongan diterima di kantor bupati oleh jajaran pemerintah daerah setempat yang dipimpin langsung Bupati Barito Timur Ampera Ariyanto Y Mebas.
Saat pertemuan di dua kabupaten ini, banyak informasi yang didapat, khususnya terobosan memanfaatkan alur sungai agar bisa menghasilkan PAD. Hal yang menjadi perhatian juga terkait perangkat hukum dalam operasionalnya agar bisa dijalankan sesuai aturan.
Baca juga: Kementan bantu 4.000 bibit lengkeng untuk poktan binaan BGA
Kaji banding ini dinilai penting agar Kotawaringin Timur juga bisa menerapkan hal yang sama. Kotawaringin Timur juga memiliki potensi besar mendapatkan PAD jika alur Sungai Mentaya bisa dioptimalkan.
Ada tiga sungai besar di Kotawaringin Timur yakni Sungai Mentaya, Sungai Cempaga dan Sungai Tualan. Tiga sungai ini tidak hanya dimanfaatkan oleh transportasi masyarakat, tetapi juga kegiatan korporasi seperti pengangkutan hasil tambang dan minyak kelapa sawit menuju laut, bahkan diekspor.
Pemerintahan di bawah kepemimpinan Bupati Halikinnor sudah menggagas program Tol Sungai. Pemerintah daerah bahkan sudah mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang khusus menangani ini.
Rinie menegaskan, DPRD sangat mendukung upaya optimalisasi potensi sungai dan kepelabuhanan untuk meningkatkan PAD Kotawaringin Timur. Potensinya dinilai sangat besar dan diharapkan akan berdampak signifikan terhadap perekonomian daerah.
Untuk itulah kaji banding ini diharapkan bisa menjadi referensi dalam upaya mengoptimalkan potensi tersebut. Potensi harus digali secara maksimal namun pelaksanaannya tetap harus sesuai aturan.
"Informasi yang kita dapat dari Barito Utara dan Barito Timur, sangat bermanfaat sebagai referensi bagi kita di Kotawaringin Timur agar juga bisa mengoptimalkan potensi sungai untuk menghasilkan PAD. Kami optimis daerah kita juga bisa mewujudkan itu," demikian Rinie.
Baca juga: Pemkab Kotim optimalkan penerapan katalog lokal pengadaan barang dan jasa
Baca juga: Legislator dukung Pemkab Kotim tingkatkan pelatihan ekonomi digital
Baca juga: Legislator Kotim serukan swasta tingkatkan partisipasi membangun infrastruktur
"Kaji banding dilakukan ke Kabupaten Barito Utara dan Barito Timur karena dua kabupaten ini sudah menjalankan penyelenggaraan dan pemanfaatan alur Sungai Barito untuk dijadikan PAD," kata Rinie di Sampit, Sabtu.
Organisasi perangkat daerah yang ikut dalam kaji banding ini yaitu Dinas Perhubungan, Inspektorat, Bappelitbangda, Bapenda, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Bagian Hukum,
Bagian Ekonomi serta Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur.
Kaji banding dilaksanakan ke Barito Utara pada Rabu (9/11) lalu. Rombongan bertemu jajaran Dinas Perhubungan Barito Utara, kemudian dijamu dalam ramah tamah di rumah jabatan bupati setempat.
Selanjutnya Kamis (10/11) kunjungan dilaksanakan di Barito Timur. Rombongan diterima di kantor bupati oleh jajaran pemerintah daerah setempat yang dipimpin langsung Bupati Barito Timur Ampera Ariyanto Y Mebas.
Saat pertemuan di dua kabupaten ini, banyak informasi yang didapat, khususnya terobosan memanfaatkan alur sungai agar bisa menghasilkan PAD. Hal yang menjadi perhatian juga terkait perangkat hukum dalam operasionalnya agar bisa dijalankan sesuai aturan.
Baca juga: Kementan bantu 4.000 bibit lengkeng untuk poktan binaan BGA
Kaji banding ini dinilai penting agar Kotawaringin Timur juga bisa menerapkan hal yang sama. Kotawaringin Timur juga memiliki potensi besar mendapatkan PAD jika alur Sungai Mentaya bisa dioptimalkan.
Ada tiga sungai besar di Kotawaringin Timur yakni Sungai Mentaya, Sungai Cempaga dan Sungai Tualan. Tiga sungai ini tidak hanya dimanfaatkan oleh transportasi masyarakat, tetapi juga kegiatan korporasi seperti pengangkutan hasil tambang dan minyak kelapa sawit menuju laut, bahkan diekspor.
Pemerintahan di bawah kepemimpinan Bupati Halikinnor sudah menggagas program Tol Sungai. Pemerintah daerah bahkan sudah mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang khusus menangani ini.
Rinie menegaskan, DPRD sangat mendukung upaya optimalisasi potensi sungai dan kepelabuhanan untuk meningkatkan PAD Kotawaringin Timur. Potensinya dinilai sangat besar dan diharapkan akan berdampak signifikan terhadap perekonomian daerah.
Untuk itulah kaji banding ini diharapkan bisa menjadi referensi dalam upaya mengoptimalkan potensi tersebut. Potensi harus digali secara maksimal namun pelaksanaannya tetap harus sesuai aturan.
"Informasi yang kita dapat dari Barito Utara dan Barito Timur, sangat bermanfaat sebagai referensi bagi kita di Kotawaringin Timur agar juga bisa mengoptimalkan potensi sungai untuk menghasilkan PAD. Kami optimis daerah kita juga bisa mewujudkan itu," demikian Rinie.
Baca juga: Pemkab Kotim optimalkan penerapan katalog lokal pengadaan barang dan jasa
Baca juga: Legislator dukung Pemkab Kotim tingkatkan pelatihan ekonomi digital
Baca juga: Legislator Kotim serukan swasta tingkatkan partisipasi membangun infrastruktur