Sampit (ANTARA) - Kementerian Pertanian membantu sebanyak 4.000 bibit lengkeng untuk Kelompok Tani Jaya Makmur Desa Buana Mustika Kecamatan Telaga Antang Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah yang merupakan binaan Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Group.
"Kegiatan ini merupakan pelaksanaan program pengembangan kampung buah yang bersumber dari tugas pembantuan (APBN) Satker Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah dalam mewujudkan desa sentra buah buahan," kata Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur, Sepnita di Sampit, Jumat.
Penyerahan bantuan ditandai penanaman perdana yang dilaksanakan pada Rabu (9/11) lalu. Turut hadir pejabat dari Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah Sri Damaiyanti.
Dijelaskan, bantuan sebanyak 4.000 bibit lengkeng tersebut atau setara untuk penanaman seluas 20 hektare. Bantuan ini diharapkan dapat membantu Kelompok Tani Jaya Makmur binaan program CSR BGA Group ini untuk lebih berkembang.
Sepnita mendorong seluruh kelompok tani terus mengembangkan usaha dan meningkatkan produksi pertanian. Potensi bidang pertanian masih sangat terbuka karena permintaan masih tinggi sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Ini juga diharapkan ke depan bisa menjadi destinasi wisata yang dapat dibanggakan. Kami berharap anggota kelompok tani agar merawat dan menjaga supaya bibit kelengkeng bisa produktif nantinya sehingga dapat menghasilkan sesuai apa yang diharapkan," harap Sepnita.
Baca juga: Pemkab Kotim optimalkan penerapan katalog lokal pengadaan barang dan jasa
Camat Telaga Antang Rusmanto bersama Kepal Desa Buana Mustika Akhmad Muzaki menyambut baik bantuan ini. Mereka mengucapkan terima kasih karena ini nantinya bisa menambah pendapatan masyarakat Desa Buana Mustika, khususnya anggota Kelompok Tani Kaya Makmur.
"Kami juga meminta kepada
BGA agar membantu secara teknis pendampingan perawatan sehingga bibit yang disalurkan dapat tumbuh sebagaimana yang diharapkan," kata Rusmanto.
Sementara itu Rudy Wakiyatno selaku bagian CSR BGA Group menyampaikan bahwa program yang diupayakan sebagai desa sentra buah buahan selaras dengan program CSR BGA yang salah satu programnya adalah program Desa Mandiri.
"Program Desa Mandiri itu meliputi pembinaan yang dilakukan oleh perusahaan agar masyarakat desa bisa menambah pendapatan dari produk nonsawit," demikian Rudy.
Baca juga: Menkomarves: Imigrasi wajah negeri, sempurnakan transformasi membangun bangsa
Baca juga: Legislator dukung Pemkab Kotim tingkatkan pelatihan ekonomi digital
Baca juga: Legislator Kotim serukan swasta tingkatkan partisipasi membangun infrastruktur