Warga Kota Palangka Raya diminta selektif membeli parsel Natal

id DPRD Palangka Raya,Palangka Raya,Kalteng,Parsel,Nenie Adriati Lambung,PDIP,Kedaluwarsa,PDIP Kalteng,Natal

Warga Kota Palangka Raya diminta selektif membeli parsel Natal

Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Nenie Adriati Lambung. ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Nenie Adriati Lambung meminta kepada warga agar selektif membeli parsel untuk Natal.

"saya minta selektif dalam membeli parsel buat perayaan Natal, untuk menghindari isi di dalam parsel tersebut rusak dan banyak yang kedaluwarsa," katanya saat dihubungi di Palangka Raya, Selasa.

Dia menjelaskan, memang saat ini penjualan parsel di setiap swalayan dan toko ritel modern belum menjajakan. Namun tidak ada salahnya hal tersebut masyarakat selalu diingatkan.

Jangan sampai masyarakat membeli sejumlah parsel yang isinya sudah kedaluwarsa, sebab hal tersebut apabila dikonsumsi diduga bisa mengganggu kesehatan di dalam tubuh manusia.

"Teliti dalam membeli parsel itu sangat penting, jangan sampai akibat parsel kedaluwarsa warga kita mengalami gangguan kesehatan di tubuhnya," katanya.

Srikandi di DPRD Kota Palangka Raya itu juga menyarankan kepada sejumlah instansi terkait, agar melakukan pengawasan terhadap penjualan parsel di setiap toko.

Apabila ada toko yang menjual parsel kedaluwarsa, maka parsel tersebut segera disita dan dimusnahkan sehingga tidak berpotensi untuk dijual kembali.

"Kalau ada temuan parsel kedaluwarsa oleh instansi terkait saat melakukan pengawasan, ya alangkah baiknya dimusnahkan langsung. Takutnya kalau tidak dimusnahkan, malah dijual kembali ke masyarakat," bebernya.

Nenie yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Palangka Raya berharap, para penjual parsel tidak ada yang nakal atau menjual isi parsel yang kedaluwarsa.

Karena selain banyak merugikan masyarakat, hal tersebut juga dapat dapat mengganggu kesehatan orang yang mengkonsumsi parsel kedaluwarsa itu.

"Semoga saja apa yang saya utarakan di media massa ini dapat diketahui khalayak ramai, sehingga apa yang kita khawatirkan tidak bakal terjadi di wilayah daerah kita," demikian Nenie Adriati Lambung.