Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan dari Persatuan Dokter Herbal Medik Indonesia dr. Richard S.N. Siahaan,M.Si.,MARS tak menyarankan bayi diberi herbal atau jamu untuk mengatasi gejala penyakit tertentu atau sebagai pengobatan mandiri.
Baca juga: Polisi masih terus mencari pelaku penculikan bayi 9 bulan di Kendari
Baca juga: Polisi kejar penculik bayi dengan menggunakan senjata tajam
Pengobatan sendiri atau swamedikasi dilakukan untuk mengatasi kondisi sakit ringan semisal pusing. Namun, bila pusing atau gejala yang coba diatasi berkelanjutan, maka sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Richard menambahkan, khasiat jamu bukan hanya ditentukan dari pengolahan semata tetapi juga bahan bakunya, cara menanam, jenis tanah yang digunakan untuk menanam bahan itu, waktu panen hingga bagian mana dari bahan itu yang digunakan.
Sebelumnya, seorang bayi berusia 54 hari dikabarkan meninggal dunia usai mendapat ramuan daun kecipir dan kencur yang diperas. Usai meminum ramuan itu, dia mengalami sesak napas dan terkena infeksi paru-paru.
Baca juga: Berikut ciri-ciri fisik bayi lahir prematur
Baca juga: Ini teknik pijat bayi saat alami pilek hingga batuk berdahak
Baca juga: Cegah mata juling dengan memberi rangsangan pada bayi