Los Angeles (ANTARA) - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bersama Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Amerika Serikat (AS) pada Selasa (24/1) mengumumkan kolaborasi untuk mendemonstrasikan mesin roket termal nuklir di luar angkasa.
Kolaborasi itu menjadi langkah kunci untuk mengirim misi berawak pertama ke Mars.
NASA dan DARPA akan bermitra dalam program Demonstration Rocket for Agile Cislunar Operations (DRACO).
Menurut NASA, menggunakan roket termal nuklir memungkinkan waktu transit yang lebih cepat sehingga mengurangi risiko bagi para astronaut.
Memangkas waktu transit menjadi komponen kunci untuk misi manusia ke Mars, karena perjalanan yang lebih lama membutuhkan lebih banyak persediaan dan sistem yang lebih kuat.
"NASA akan bekerja sama dengan mitra jangka panjang kami, DARPA, untuk mengembangkan dan mendemonstrasikan teknologi propulsi termal nuklir paling cepat pada 2027. Dengan bantuan teknologi baru ini, para astronaut dapat melakukan perjalanan ke dan dari luar angkasa lebih cepat dari sebelumnya, sebuah kemampuan utama untuk mempersiapkan misi berawak ke Mars," papar Administrator NASA Bill Nelson.