Juara satu duia Fajar/Rian tersingkir di Indonesia Masters 2023
Jakarta (ANTARA) - Impian Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto untuk mempertahankan status juara bertahan Indonesia Masters harus pupus setelah mengalami kekalahan pada babak perempat final di Istora Senayan, Jakarta, Jumat.
Ganda putra peringkat satu dunia itu ditundukkan pasangan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi lewat rubber game 21-11, 13-21, 23-25 yang dicatatkan dalam tempo 78 menit.
"Untuk hasilnya sendiri memang belum yang terbaik ya, tapi kami sudah coba semaksimal mungkin dan memberi yang terbaik. Kami patut bersyukur tapi ya masih banyak evaluasi yang harus dilakukan," kata Rian setelah pertandingan.
Keberhasilan Fajar/Rian mengemas keunggulan pada gim pertama sayangnya tak berlanjut hingga dua gim selanjutnya. Rasa lelah setelah bertanding selama tiga pekan berturut-turut mulai menunjukkan pengaruhnya pada penampilan mereka.
Sebelum tampi di Jakarta, Fajar/Rian terlebih dulu tampil di Malaysia Open (BWF Super 1000) dan India Open (BWF Super 500). Namun mereka enggan menjadikan faktor kelelahan sebagai alasan merosotnya penampilan mereka di turnamen kandang.
"Kalau lelah sih pasti ya, tapi semua pemain juga ikut tiga turnamen. Pasti mereka juga merasa lelah dan itu tidak jadi alasan bagi kami," Rian menuturkan.
Secara teknik, kemampuan pertahanan Liu/Ou patut diacungi jempol. Meski bermain di tengah riuh dukungan lawan, namun pasangan asal China itu mampu menjaga konsentrasi dan konsistensi permainan.
"Mereka di poin-poin terakhir punya pertahanan yang tidak gampang mati. Kami harus benar-benar pintar memanfaatkan momentum. Di poin-poin terakhir kami agak sedikit kehilangan peluang," ungkap Rian.
Dengan kekalahan Fajar/Rian, maka ganda putra Indonesia menyisakan pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin hingga babak semifinal. Namun mereka akan menghadapi lawan berat yaitu ganda putra Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, yang lebih dulu menyingkirkan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri di perempat final.
Ganda putra peringkat satu dunia itu ditundukkan pasangan Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi lewat rubber game 21-11, 13-21, 23-25 yang dicatatkan dalam tempo 78 menit.
"Untuk hasilnya sendiri memang belum yang terbaik ya, tapi kami sudah coba semaksimal mungkin dan memberi yang terbaik. Kami patut bersyukur tapi ya masih banyak evaluasi yang harus dilakukan," kata Rian setelah pertandingan.
Keberhasilan Fajar/Rian mengemas keunggulan pada gim pertama sayangnya tak berlanjut hingga dua gim selanjutnya. Rasa lelah setelah bertanding selama tiga pekan berturut-turut mulai menunjukkan pengaruhnya pada penampilan mereka.
Sebelum tampi di Jakarta, Fajar/Rian terlebih dulu tampil di Malaysia Open (BWF Super 1000) dan India Open (BWF Super 500). Namun mereka enggan menjadikan faktor kelelahan sebagai alasan merosotnya penampilan mereka di turnamen kandang.
"Kalau lelah sih pasti ya, tapi semua pemain juga ikut tiga turnamen. Pasti mereka juga merasa lelah dan itu tidak jadi alasan bagi kami," Rian menuturkan.
Secara teknik, kemampuan pertahanan Liu/Ou patut diacungi jempol. Meski bermain di tengah riuh dukungan lawan, namun pasangan asal China itu mampu menjaga konsentrasi dan konsistensi permainan.
"Mereka di poin-poin terakhir punya pertahanan yang tidak gampang mati. Kami harus benar-benar pintar memanfaatkan momentum. Di poin-poin terakhir kami agak sedikit kehilangan peluang," ungkap Rian.
Dengan kekalahan Fajar/Rian, maka ganda putra Indonesia menyisakan pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin hingga babak semifinal. Namun mereka akan menghadapi lawan berat yaitu ganda putra Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, yang lebih dulu menyingkirkan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri di perempat final.