Kendalikan inflasi, Pemprov Kalteng subsidi kelompok pangan strategis

id Pemprov kalteng, subsidi pangan, inflasi, kelompok pangan strategis, kalteng, kalimantan tengah

Kendalikan inflasi, Pemprov Kalteng subsidi kelompok pangan strategis

Dokumentasi - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran didampingi Wagub Edy Pratowo meninjau pasar murah dan pasar penyeimbang di Kotawaringin Timur, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Diskominfosantik Kalteng)

Palangka Raya (ANTARA) - Salah satu kebijakan yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam upaya pengendalian inflasi adalah dengan memberikan subsidi terhadap komoditas yang termasuk dalam kelompok strategis.

"Pemberian subsidi terhadap barang kebutuhan pokok yang masuk dalam kategori kelompok strategis ini, kami lakukan pada berbagai kegiatan pasar murah maupun pasar penyeimbang," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalteng Riza Rahmadi di Palangka Raya, Sabtu.

Melalui pemberian subsidi ini maka membuat harga barang kebutuhan pokok yang dijual kepada masyarakat di pasar murah ataupun pasar penyeimbang menjadi lebih terjangkau, sehingga membantu menjaga daya beli agar tetap stabil.

"Sesuai arahan Gubernur Sugianto Sabran, pemerintah provinsi berupaya agar stabilisasi harga tetap terjaga sehingga tidak memberatkan masyarakat maupun memicu inflasi," terangnya.

Riza memaparkan, selain beras, komoditas pangan strategis lainnya yang juga mendapat subsidi pemerintah di antaranya seperti cabai, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, serta lainnya.

Adapun pemberian subsidi melalui pasar murah dan pasar penyeimbang yang dilaksanakan melalui Dishanpang Kalteng, khususnya pada September-Desember 2022 lalu, di antaranya dilaksanakan di Kota Palangka Raya dan Sampit.

Dia memaparkan, untuk setiap komoditas kisaran subsidi berkisar antara seribu hingga sepuluh ribu rupiah per kilogramnya. Selama periode September-Desember 2022 itu, di antaranya bapok kelompok strategis tersubsidi yang berhasil didistribusikan, seperti cabai 700 kilogram, bawang putih 4,2 ton, bawang merah 8,4 ton, gula pasir 14 ton, tellur ayam per 4.500 trey/tabak, serta minyak goreng sebanyak 14.760 liter.

"Dalam 2023 ini kembali kami laksanakan kegiatan dan program serupa yakni mensubsidi bapok yang termasuk kelompok pangan strategis, melalui pasar murah dan penyeimbang," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik setempat, tingkat inflasi dari waktu ke waktu terus mengalami penurunan. Terbaru inflasi Kalteng pada Januari 5,81 persen (year on year), turun dibanding inflasi pada Desember yakni 6,32 persen.