Jakarta (ANTARA) - Posisi Indonesia pada babak perempat final Kejuaraan Beregu Campuran Asia (BAMTC) 2023 semakin terdesak, setelah ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto gagal menyumbang poin dari partai ketiga melawan Korea Selatan, Jumat.
Pasangan peringkat satu dunia itu mengaku terkejut saat meladeni pasangan baru Kim Won Ho/Na Sung Seung, yang mampu membungkam Fajar/Rian dalam permainan tiga gim 21-16, 13-21, 16-21 di Dubai Exhibition Centre, Uni Emirat Arab.
"Lawan memang bermain bagus dan main tanpa beban. Karena bukan pasangan asli, lawan lebih lepas mainnya. Pertahanannya kuat dan serangannya juga bagus," ungkap Rian lewat pesan resmi PP PBSI di Jakarta.
Tantangan sudah dirasakan sejak gim pertama saat Fajar/Rian dikejar oleh Kim/Na. Keunggulan yang mereka kuasai pada pertengahan gim, sempat dikejar oleh duo Korea Selatan itu.
Meski akhirnya bisa meredam serangan Kim/Na, namun lawan sudah mendapat modal kepercayaan diri untuk membalas pada dua gim selanjutnya.
"Pada awal-awal gim pertama saat tertinggal, lawan malah bisa mengejar. Itu membuat lawan makin berkembang. Mereka bisa mengejar dan bertambah percaya dirinya," Rian menceritakan.
Sementara itu, Fajar meminta maaf karena gagal menyumbang poin untuk mengungguli skor Korea Selatan. Saat Fajar/Rian berlaga, posisi Indonesia dan Korea Selatan imbang 1-1.
"Kami minta maaf belum bisa sumbang poin bagi kemenangan Indonesia. Padahal, kami sangat diharapkan bisa sumbang poin," sebut Fajar.
Senada dengan pasangannya, Fajar menilai Kim/Na merupakan pasangan yang luar biasa meski bermain dadakan sebagai ganda putra Korea Selatan. Aspek pertahanan menjadi keunggulan Kim/Na yang sulit diakali oleh Fajar/Rian.
"Pasangan Korea Selatan ini permainannya luar biasa. Meski pasangan dadakan, kualitas individual dan pertahanannya rapat. Susah untuk menyerang lawan. Serangan kami susah tembus karena pertahanan lawan solid," pungkas Fajar.