Kebutuhan total investasi 2024 sebesar Rp7.138,7 triliun

id total investasi,Suharso Monoarfa,kalteng,Bappenas

Kebutuhan total investasi 2024 sebesar Rp7.138,7 triliun

Foto udara Jalan Tol layang AP Pettarani di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (23/2/2023). ANTARA FOTO/Arnas Padda/tom. (ANTARA/ARNAS PADDA)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mencatatkan kebutuhan total investasi sebesar Rp7.138,7 hingga Rp7.374,4 triliun untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi 2024.

Total investasi tersebut bersumber dari investasi pemerintah sebesar Rp369,4-Rp447,8 triliun, investasi BUMN Rp411,1-Rp433,3 triliun, dan investasi swasta Rp6.358,2-Rp6.493,2 triliun.

“Investasi dari sektor BUMN dan swasta merupakan salah satu pendorong keberhasilan pembangunan nasional (dengan kontribusi sebesar 90 persen). Oleh sebab itu, saya mengimbau pihak BUMN dan swasta di Indonesia dapat turut serta berkolaborasi aktif dengan pemerintah untuk mengakselerasi pencapaian sasaran pembangunan,” ujar Suharso dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023 yang dipantau secara virtual, di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pencapaian sasaran prioritas nasional Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tidak bisa hanya didukung pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), tetapi juga berbagai sumber pembiayaan lainnya seperti investasi BUMN dan swasta.

“Sebagai gambaran, terdapat 119 proyek prioritas BUMN dengan total investasi sebesar Rp290,51 triliun,” katanya lagi.

Selain itu, ada 89 proyek prioritas swasta dengan perkiraan nilai investasi mencapai Rp1.229,4 triliun yang mendukung prioritas pembangunan nasional.

“Proyek-proyek prioritas ini tersebar di berbagai wilayah, baik di kawasan barat maupun di timur Indonesia,” ujarnya.

Berdasarkan hasil evaluasi paruh waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pertumbuhan investasi mencapai 3,87 persen pada tahun 2022 dari target 6,6-7 persen pada tahun 2024.

Ke depan, pihaknya memfokuskan pencapaian sasaran pertumbuhan investasi di tahun 2024 untuk menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.