Jakarta (ANTARA) - Orang yang tidur siang terlalu lama atau dalam durasi lebih dari 30 menit kemungkinan lebih memiliki risiko obesitas dan hipertensi atau tekanan darah tinggi yang meningkat, mengutip Medical News Today yang disiarkan Jumat (28/4) waktu setempat.
Temuan itu ditunjukkan dari hasil studi yang diterbitkan di jurnal Obesity belum lama ini. Menurut studi itu, orang yang tidur siang dengan durasi 30 menit atau lebih cenderung memiliki indeks massa tubuh dan tekanan darah yang lebih tinggi, serta terkait dengan risiko diabetes dan penyakit jantung.
Sementara orang yang tidur siang sebentar, cenderung tidak menunjukkan peningkatan tekanan darah sistolik dibandingkan dengan orang yang tidak tidur siang.
Studi tentang tidur siang tersebut dilakukan terhadap 3.275 responden orang dewasa dari wilayah Mediterania di Spanyol. Para peneliti membagi subjek ke dalam tiga kategori yaitu tidak tidur siang, tidur siang lebih pendek dari 30 menit, dan tidur siang lebih lama dari 30 menit.
Baca juga: Dapatkan manfaat dari efek tidur siang sesaat
Responden yang tidur siang lebih lama memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi dan lebih mungkin berisiko mengalami sindrom metabolik dibandingkan mereka yang tidak tidur siang. Orang yang tidur siang lebih panjang juga memiliki angka lingkar pinggang, kadar glukosa puasa, tekanan darah sistolik, dan tekanan darah diastolik yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang tanpa tidur siang.
Menanggapi penelitian tersebut, Profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Virginia, Becca Krukowski, PhD, mengatakan bahwa penelitian tentang tidur yang terkait dengan obesitas memang sudah banyak dilakukan.
Namun, studi baru tersebut menambah pengetahuan dalam konteks budaya di wilayah Mediterania di mana tidur siang cenderung biasa dilakukan oleh banyak orang. Di sisi lain, Krukowski justru berpendapat bahwa tidur siang yang lebih lama kemungkinan merupakan akibat dari masalah kesehatan, bukan sebaliknya.
"Ada kemungkinan bahwa orang dengan obesitas kurang tidur di malam hari dan karenanya membutuhkan tidur siang yang lebih lama," ujar Krukowski.
Para penulis penelitian tersebut juga mengakui bahwa beberapa faktor kemungkinan merupakan konsekuensi dari obesitas dan bukan tidur siang itu sendiri. Peneliti menemukan berbagai faktor gaya hidup secara signifikan berkontribusi terhadap hubungan antara tidur siang dan kondisi kesehatan.
Para peneliti pun mendorong untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut oleh pihak lain di masa mendatang, apakah tidur siang yang singkat lebih menguntungkan dibandingkan dengan tidur siang yang lama terutama bagi orang-orang yang memiliki gaya hidup tidak sehat.
Berita Terkait
Gibran Rakabuming akan evaluasi program susu dan makan siang gratis
Rabu, 24 April 2024 16:58 Wib
DKP Murung Raya laksanakan Gerakan Pangan Murah di Tanah Siang
Selasa, 2 April 2024 6:56 Wib
Satpol PP Kotim tertibkan warung makan buka siang Ramadhan
Kamis, 14 Maret 2024 17:21 Wib
Bank Indonesia dukung Program Makan Siang Gratis
Sabtu, 9 Maret 2024 13:49 Wib
Gibran : Program makan siang gratis baru uji coba
Jumat, 1 Maret 2024 16:15 Wib
Airlangga: Anggaran makan siang gratis kisaran Rp15 ribu per anak
Selasa, 27 Februari 2024 15:39 Wib
Prabowo Subianto sindir caleg nyamar jadi nelayan tak butuh makan siang gratis
Jumat, 9 Februari 2024 6:55 Wib
Pemkab Mura serap aspirasi masyarakat melalui Musrenbang di Tanah Siang Selatan
Jumat, 2 Februari 2024 20:54 Wib