13 calon Dubes diminta promosikan UMKM

id Calon dubes,Ridwan kamil,Bandung,Jawa Barat,Umkm,13 calon Dubes diminta promosikan UMKM

13 calon Dubes diminta promosikan UMKM

Wakil Menteri Pertahanan RI M. Herindra (kiri) memberi pembekalan diplomasi pertahanan kepada 13 calon dubes luar biasa dan berkuasa penuh di Jakarta, Kamis (13/4/2023). (ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan)

Bandung (ANTARA) -
Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menitipkan tiga hal kepada 13 Calon Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh dan 7 Calon Konsulat Jenderal (Konjen) salah satunya ialah para calon dubes dan konjen agar bisa mempromosikan UMKM asal Jawa Barat.


 


"Saya menitipkan kepada duta besar baru ini agar mengikuti semangat Globalisasi 2.0, yakni lokal mem-penetrasi global. Jadi produk-produk Jawa Barat, UMKM itu tolong promosikan, apalagi kami sudah punya Kampus Ekspor UMKM Jawa Barat," kata Gubernur Ridwan Kamil, seusai menerima 13 Calon Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh dan 7 Calon Konjen terkait Potensi Ekonomi dan Perdagangan di Provinsi Jawa Barat, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin.


 


Hal kedua yang dititipkan oleh Gubernur Ridwan Kamil kepada 13 Calon Dubes dan 7 Calon Konjen ialah soal investasi di Jawa Barat.


 


Menurut Ridwan Kamil, Jawa Barat, menjadi provinsi dengan capaian investasi terbaik di Indonesia selama tahun terakhir ini.


 


"Jadi kalau ada peluang lempar saja ke Jawa Barat karena pasti kami sambut dengan baik," kata dia


 


Hal yang ketiganya, lanjut Gubernur Ridwan, pihaknya menawarkan angklung sebagai alat diplomasi budaya.


 


"Ketiga kami tawarkan angklung, kalau butuh angklung sebagai alat diplomasi budaya nanti kami kirim ke kedutaan masing-masing. Sehingga ekonominya dapat budayanya juga negara," kata dia.


 


Sementara itu, Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Hubungan Antarlembaga Muhsin Syihab menambahkan kunjungan 13 Calon Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh dan 7 Calon Konsulat Jenderal (Konjen) ke Provinsi Jawa Barat tersebut merupakan rangkaian persiapan penugasan calon kepala perwakilan, baik yang calon duta besar maupun calon konsulat jenderal.


 


Di setiap persiapan calon kepala perwakilan yang akan berangkat selalu ada yang namanya Lintas Nusantara. Memang tidak mungkin seluruh nusantara, kami memilih beberapa daerah.


 


"Dan kali ini Jawa Barat, yang tentu ada juga latar belakangnya. Pertama Jawa Barat adalah salah satu provinsi dengan jumlah penduduk yang sangat besar," kata dia.


 


Dia mengatakan dalam pertemuan tersebut pihaknya juga meminta arahan dari Gubernur Jawa Barat.


 


"Kami juga mohon arahan dari Bapak Gubernur Jawa Barat, hal-hal yang kira-kira dapat dijadikan potensi kerja sama oleh Indonesia, khususnya Jawa Barat dengan masing-masing negara akreditasi," kata Muhsin.


 


Selain itu, dalam pertemuan tersebut, kata Muhsin, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan secara komprehensif terkait potensi kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya maupun juga hal-hal yang sifatnya kebaruan yakni tentang bagaimana melakukan penetrasi produk-produk lokal ke global.


 


"Jadi saya kira banyak hal yang dapat dijadikan bekal oleh para calon kepala perwakilan, dalam bidang budaya misalnya Pak Gubernur Jabar telah memberikan jaminan untuk dapat mendukung pengenalan angklung ke se-antero dunia," katanya.


 


"Kemudian di bidang ekonomi, Pak Gubernur Jabar menjelaskan bagaimana infrastruktur di Jawa Barat yang sangat sangat handal, baik dari segi sumber daya manusianya, dengan kapasitas yang sangat baik, kemudian ditunjang dengan sistem digitalisasi yang juga sudah sangat baik," lanjut Muhsin.


 


Ia mengatakan Gubernur Jabar juga menyampaikan harapannya agar bisa mensinergikan produk-produk atau kegiatan-kegiatan aktivitas di Pemprov Jawa Barat di luar negeri hingga akhirnya bisa ditindaklanjuti.


 


Ke-13 Calon Dubes tersebut ialah Acmad Rizal Purnama untuk Turki, I Gede Ngurah Swajaya untuk Konfederasi Swiss, Grata Endah Wedaningsih untuk Laos.


 


Lalu Saud Purwanto Krisnawan untuk Afrika Selatan, Santo Darmo Susanto untuk Kamboja, Acmad Ubaedillah untuk Brunei Darussalam, Sulaiman untuk Argentina.


 


Selanjutnya, Arief Basalamah untuk Ukraina, Ricky Suhendar untuk Peru, Meidyatama Suryadiningrat untuk Romania, Trias Kuncahyono untuk Vatikan, Teuku Faizasyah untuk Kerajaan Norwegia dan Dupito Simamora untuk Fiji.