Pemkot Palangka Raya minta masyarakat tidak panik harga telur ayam alami kenaikan
Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota setempat diminta tidak panik meski harga telur ayam broiler alami keunikan saat ini.
Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya Samsul Rizal di Palangka Raya, Minggu, membenarkan harga telur ayam broiler alami kenaikan dari harga Rp18.00 menjadi Rp2.300 per bijinya di pasar yang ada di kota setempat.
"Meski ada kenaikan namun ketersediaan telur di pasar yang ada di Kota Palangka Raya masih aman, bahkan kalau mengalami kekurangan kami juga akan segera berkoordinasi dengan produsen yang berada di Kalimantan Selatan," katanya.
Dia menuturkan, meski harga ayam telur broiler mengalami kenaikan dan menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat di daerah itu untuk bahan baik itu pembuat kue maupun lauk untuk makan yang disajikan di rumah makan dan restoran, sama sekali tidak terganggu.
Bahkan harga segitu pun dibeli oleh masyarakat, karena telur ayam broiler kini sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat asal jangan barang tersebut langka di pasaran.
"Pedagang di pasaran tidak berani juga menyetok terlalu lama, karena komoditas pangan tersebut mudah busuk. Maka dari itu permintaan masyarakat normal saja dan tidak ada peningkatan yang lebih meski harga mengalami kenaikan," ucapnya.
Samsul menambahkan, dengan adanya kenaikan harga jual telur ayam broiler di pasar yang ada di kota setempat pihaknya akan terus melakukan pemantauan di lapangan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar harga telur dan sejumlah komoditas lainnya juga dipantau.
Meskipun ada kenaikan, tentunya pegawai DPKUKMP Kota Palangka Raya akan mengantisipasi terkait hal tersebut sehingga diketahui permasalahannya kenapa sejumlah komoditas mengalami kenaikan.
"Kebiasaan pegawai kami di Bidang Perdagangan seminggu melaksanakan kontrol di pasar-pasar yang ada di Palangka Raya sebanyak dua kali. Pemantauan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi ada oknum yang memainkan harga komoditas, sehingga harga pasar menjadi tidak normal," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, meski ada kenaikan harga jual telur ayam broiler namun harga sejumlah komoditas lainnya tidak terpengaruh dan masih dalam kategori normal.
Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya Samsul Rizal di Palangka Raya, Minggu, membenarkan harga telur ayam broiler alami kenaikan dari harga Rp18.00 menjadi Rp2.300 per bijinya di pasar yang ada di kota setempat.
"Meski ada kenaikan namun ketersediaan telur di pasar yang ada di Kota Palangka Raya masih aman, bahkan kalau mengalami kekurangan kami juga akan segera berkoordinasi dengan produsen yang berada di Kalimantan Selatan," katanya.
Dia menuturkan, meski harga ayam telur broiler mengalami kenaikan dan menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat di daerah itu untuk bahan baik itu pembuat kue maupun lauk untuk makan yang disajikan di rumah makan dan restoran, sama sekali tidak terganggu.
Bahkan harga segitu pun dibeli oleh masyarakat, karena telur ayam broiler kini sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat asal jangan barang tersebut langka di pasaran.
"Pedagang di pasaran tidak berani juga menyetok terlalu lama, karena komoditas pangan tersebut mudah busuk. Maka dari itu permintaan masyarakat normal saja dan tidak ada peningkatan yang lebih meski harga mengalami kenaikan," ucapnya.
Samsul menambahkan, dengan adanya kenaikan harga jual telur ayam broiler di pasar yang ada di kota setempat pihaknya akan terus melakukan pemantauan di lapangan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar harga telur dan sejumlah komoditas lainnya juga dipantau.
Meskipun ada kenaikan, tentunya pegawai DPKUKMP Kota Palangka Raya akan mengantisipasi terkait hal tersebut sehingga diketahui permasalahannya kenapa sejumlah komoditas mengalami kenaikan.
"Kebiasaan pegawai kami di Bidang Perdagangan seminggu melaksanakan kontrol di pasar-pasar yang ada di Palangka Raya sebanyak dua kali. Pemantauan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi ada oknum yang memainkan harga komoditas, sehingga harga pasar menjadi tidak normal," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, meski ada kenaikan harga jual telur ayam broiler namun harga sejumlah komoditas lainnya tidak terpengaruh dan masih dalam kategori normal.