Sekolah di Kotim berlomba-lomba manfaatkan potensi sumber daya lokal

id Sekolah di Kotim berlomba-lomba manfaatkan potensi sumber daya lokal, kalteng, Sampit, kotim, pendidikan, disdik Kotim, irfansyah

Sekolah di Kotim berlomba-lomba manfaatkan potensi sumber daya lokal

Ilustrasi - Bupati Halikinnor mengunjungi salah satu stan saat kegiatan Gebyar Merdeka di halaman kantor Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, beberapa waktu lalu. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Tren positif sedang terjadi di dunia pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah yakni sekolah seakan berlomba-lomba membuat inovasi dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal setempat.

"Dinas Pendidikan memang mendorong satuan pendidikan untuk membuat inovasi menghasilkan karya yang membawa manfaat bagi masyarakat luas dan bagus lagi kalau bernilai ekonomi," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah di Sampit, Sabtu.

Langkah ini merupakan implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya dalam
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang kemudian diwujudkan melalui gelar karya siswa.

Program ini diskusi menunjukkan hasil positif. Banyak sekolah yang unjuk karya peserta didik mereka. Tidak hanya dalam hal proses, bahkan mereka sudah mampu menghasilkan produk yang bernilai ekonomi dan siap dipasarkan.

Sebelumnya ada SDN 4 Ketapang yang unjuk karya berupa minuman serbuk bawang Dayak. Peserta didik terlibat mulai dari proses menanam dan membudidayakan bawang Dayak, mengolah menjadi produk, hingga memasarkannya.

"Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan pertanian, keterampilan tangan dan keterampilan sosial dalam berinteraksi terhadap pasar," kata Asykuriah, guru SDN 4 Ketapang yang menjadi pendamping kegiatan tersebut.

Ada pula SMPN 2 Teluk Sampit yang mengolah virgin coconut oil (VCO) atau minyak kelapa murni. Karya ini dengan memanfaatkan potensi kelapa yang melimpah di wilayah tersebut.

Peserta didik tidak hanya dilibatkan dalam proses pembuatan, mereka juga bahkan memasarkan produk minyak kelapa murni yang dihasilkan. Beberapa kesempatan mereka gunakan untuk menjual produk itu seperti kegiatan olahraga, pameran dan lainnya.

"Pemasaran juga dilakukan secara online oleh siswa kami. Mereka terus mempromosikan ini agar semakin dikenal secara luas," kata Kepala SMPN 2 Teluk Sampit, Rinawati.

Inovasi seperti ini diharapkan bukan sekadar capaian membanggakan dalam hal akademik. Lebih jauh, keterampilan itu diharapkan menjadi bekal yang bisa dijajaki sebagai peluang usaha yang menjanjikan.