Diskominfo Kotim optimistis target indeks SPBE bisa dilampaui
Sampit (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Marjuki optimistis target indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) 2023 untuk daerah ini bisa dicapai, bahkan dilampaui.
"Tahun 2023 ini kita menetapkan target indeks SPBE sebesar 2,50 dan saya optimis kita mampu mencapai lebih, mungkin sampai 2,75 karena mengingat dukungan pimpinan terkait SPBE menjadi prioritas, komitmen dan konsisten untuk pemanfaatan SPBE," kata Marjuki di Jakarta, Selasa.
Marjuki berada di Jakarta mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Nasional Kolaborasi Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Nasional. Kegiatan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika ini yang berlangsung pada 16-19 Oktober 2023.
Rakor Nasional SPBE ini melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pemerintah terkait, akademisi, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya.
Pertemuan ini untuk meningkatkan sinergisitas dan kolaborasi progresif dalam implementasi SPBE nasional untuk percepatan transformasi digital menuju smart government atau pemerintahan cerdas.
Kegiatan ini juga sebagai upaya melakukan harmonisasi penyelenggaraan domain infrastruktur dan aplikasi SPBE Nasional. Upaya ini dilakukan bersama dengan melibatkan pemerintah daerah.
Baca juga: Polres Kotim waspadai potensi kerawanan saat distribusi logistik pemilu
Marjuki menjelaskan, capaian indeks SPBE Kotawaringin Timur pada 2021 lalu sebesar 1,66 yang berarti masuk kategori kurang, 2022 sebesar 2,38 atau masuk kategori cukup, sedangkan 2023 ini ditarget sebesar 2,50.
"Kita optimis bisa sampai 2,75 atau kategori baik, mengingat dukungan pimpinan tentang SPBE saat ini sangat besar. Ini menjadi prioritas, komitmen dan konsisten juga menjadi hal penting untuk pemanfaatan SPBE,"
ujar Marjuki mengulangi.
Ditambahkannya, SPBE merupakan hal penting dalam pemerintahan daerah, terutama dalam pelayanan publik mencapai pemerintahan yang baik atau "Good Governance".
Saat ini Diskominfo Kotawaringin Timur sedang menyusun, manajemen risiko SPBE, arsitektur SPBE dan peta rencana SPBE.
Langkah ini juga sejalan dengan predikat Kotawaringin Timur sebagai salah satu daerah yang ditetapkan menjadi Smart City atau Kota Cerdas. Pemanfaatan teknologi informasi akan terus ditingkatkan dalam menunjang SPBE guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Baca juga: Masyarakat di selatan Kotim masih kesulitan air bersih
Baca juga: Potensi karhutla masih tinggi, Kotim perlu hujan buatan
Baca juga: Bupati Kotim bawa bantuan untuk korban kebakaran di Basirih Hilir
"Tahun 2023 ini kita menetapkan target indeks SPBE sebesar 2,50 dan saya optimis kita mampu mencapai lebih, mungkin sampai 2,75 karena mengingat dukungan pimpinan terkait SPBE menjadi prioritas, komitmen dan konsisten untuk pemanfaatan SPBE," kata Marjuki di Jakarta, Selasa.
Marjuki berada di Jakarta mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Nasional Kolaborasi Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Nasional. Kegiatan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika ini yang berlangsung pada 16-19 Oktober 2023.
Rakor Nasional SPBE ini melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pemerintah terkait, akademisi, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lainnya.
Pertemuan ini untuk meningkatkan sinergisitas dan kolaborasi progresif dalam implementasi SPBE nasional untuk percepatan transformasi digital menuju smart government atau pemerintahan cerdas.
Kegiatan ini juga sebagai upaya melakukan harmonisasi penyelenggaraan domain infrastruktur dan aplikasi SPBE Nasional. Upaya ini dilakukan bersama dengan melibatkan pemerintah daerah.
Baca juga: Polres Kotim waspadai potensi kerawanan saat distribusi logistik pemilu
Marjuki menjelaskan, capaian indeks SPBE Kotawaringin Timur pada 2021 lalu sebesar 1,66 yang berarti masuk kategori kurang, 2022 sebesar 2,38 atau masuk kategori cukup, sedangkan 2023 ini ditarget sebesar 2,50.
"Kita optimis bisa sampai 2,75 atau kategori baik, mengingat dukungan pimpinan tentang SPBE saat ini sangat besar. Ini menjadi prioritas, komitmen dan konsisten juga menjadi hal penting untuk pemanfaatan SPBE,"
ujar Marjuki mengulangi.
Ditambahkannya, SPBE merupakan hal penting dalam pemerintahan daerah, terutama dalam pelayanan publik mencapai pemerintahan yang baik atau "Good Governance".
Saat ini Diskominfo Kotawaringin Timur sedang menyusun, manajemen risiko SPBE, arsitektur SPBE dan peta rencana SPBE.
Langkah ini juga sejalan dengan predikat Kotawaringin Timur sebagai salah satu daerah yang ditetapkan menjadi Smart City atau Kota Cerdas. Pemanfaatan teknologi informasi akan terus ditingkatkan dalam menunjang SPBE guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Baca juga: Masyarakat di selatan Kotim masih kesulitan air bersih
Baca juga: Potensi karhutla masih tinggi, Kotim perlu hujan buatan
Baca juga: Bupati Kotim bawa bantuan untuk korban kebakaran di Basirih Hilir