Guru di Palangka Raya dilatih jadi pelaku perluas cinta dan bangga rupiah
Palangka Raya (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah berupaya memperluas para pelaku yang mampu dan paham memberikan penjelasan, terhadap pentingnya cinta dan bangga terhadap uang rupiah
Salah satu cara yang dilakukan adalah menggelar training of trainer Cinta Bangga dan Paham (ToT CBP) Rupiah kepada para guru SD hingga SMA di Palangka Raya, kata Kepala Perwakilan BI Kalteng Taufik Saleh di Palangka Raya, Kamis.
"Melalui ToT CBP ini kami berharap para guru bisa menjadi pelaku dan terlibat aktif memberikan penjelasan pentingnya cinta dan bangga uang rupiah, khususnya kepada para siswa," ucapnya.
Menurut dirinya, seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, terkhusus di Kalteng, perlu memahami betapa pentingnya cinta dan bangga terhadap uang rupiah sebagai bagian dari menjaga sekaligus meningkatkan kedaulatan bangsa.
Taufik mengatakan, kecintaan dan kebanggaan itu, masyarakat semakin menjaga uang rupiah yang telah beredar di Indonesia tetap dalam kondisi baik. Dengan begitu, uang rupiah bisa bertahan lama dan BI tidak terlalu sering mencetak uang rupiah.
"Jadi, harus terus diperluas para pelaku yang paham dan bisa menjelaskan pentingnya cinta dan bangga terhadap rupiah. Kedepannya kami juga akan mendidik para guru se-Kalteng, terkhusus di kabupaten yang banyak sekolahnya," ucapnya.
Selain memperluas pelaku cinta dan bangga terhadap rupiah, BI Kalteng juga mengharapkan para guru memahami mekanisme transaksi digital, khususnya melalui digital. Sebab, sekarang ini transaksi secara digital sudah sangat masif dilakukan oleh masyarakat, terkhusus para siswa.
Baca juga: BI percayakan Bank Kalteng kelola kas titipan di Lamandau
Kepala BI Kalteng ini mengatakan, kondisi saat ini membuat para guru dituntut untuk lebih memahami bagaimana mekanisme transaksi digital, khususnya melalui QRIS. Dengan begitu, ketika para siswa bertanya, para guru bisa memberikan penjelasan sekaligus mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam bertransaksi secara digital.
"Para guru juga bisa mendorong para siswa menggunakan dan lebih memahami QRIS yang merupakan karya Bank Indonesia," demikian Taufik.
Digelarnya ToT CBP Rupiah kepada para guru SD hingga SMA di Kota Palangka Raya ini merupakan rangkaian dari Festival Betang Juara 2023 yang dilaksanakan BI Perwakilan Kalteng. Di mana Betang Juara merupakan singkatan dari Belajar Tentang Sejarah Uang Rupiah.
Baca juga: BI: Waspadai kenaikan harga beras dan minyak goreng di Kalteng
Baca juga: Satu petikan apel membawa segenggam kegembiraan
Baca juga: BI Kalteng lakukan percontohan digitalisasi pertanian cabai rawit
Salah satu cara yang dilakukan adalah menggelar training of trainer Cinta Bangga dan Paham (ToT CBP) Rupiah kepada para guru SD hingga SMA di Palangka Raya, kata Kepala Perwakilan BI Kalteng Taufik Saleh di Palangka Raya, Kamis.
"Melalui ToT CBP ini kami berharap para guru bisa menjadi pelaku dan terlibat aktif memberikan penjelasan pentingnya cinta dan bangga uang rupiah, khususnya kepada para siswa," ucapnya.
Menurut dirinya, seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, terkhusus di Kalteng, perlu memahami betapa pentingnya cinta dan bangga terhadap uang rupiah sebagai bagian dari menjaga sekaligus meningkatkan kedaulatan bangsa.
Taufik mengatakan, kecintaan dan kebanggaan itu, masyarakat semakin menjaga uang rupiah yang telah beredar di Indonesia tetap dalam kondisi baik. Dengan begitu, uang rupiah bisa bertahan lama dan BI tidak terlalu sering mencetak uang rupiah.
"Jadi, harus terus diperluas para pelaku yang paham dan bisa menjelaskan pentingnya cinta dan bangga terhadap rupiah. Kedepannya kami juga akan mendidik para guru se-Kalteng, terkhusus di kabupaten yang banyak sekolahnya," ucapnya.
Selain memperluas pelaku cinta dan bangga terhadap rupiah, BI Kalteng juga mengharapkan para guru memahami mekanisme transaksi digital, khususnya melalui digital. Sebab, sekarang ini transaksi secara digital sudah sangat masif dilakukan oleh masyarakat, terkhusus para siswa.
Baca juga: BI percayakan Bank Kalteng kelola kas titipan di Lamandau
Kepala BI Kalteng ini mengatakan, kondisi saat ini membuat para guru dituntut untuk lebih memahami bagaimana mekanisme transaksi digital, khususnya melalui QRIS. Dengan begitu, ketika para siswa bertanya, para guru bisa memberikan penjelasan sekaligus mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam bertransaksi secara digital.
"Para guru juga bisa mendorong para siswa menggunakan dan lebih memahami QRIS yang merupakan karya Bank Indonesia," demikian Taufik.
Digelarnya ToT CBP Rupiah kepada para guru SD hingga SMA di Kota Palangka Raya ini merupakan rangkaian dari Festival Betang Juara 2023 yang dilaksanakan BI Perwakilan Kalteng. Di mana Betang Juara merupakan singkatan dari Belajar Tentang Sejarah Uang Rupiah.
Baca juga: BI: Waspadai kenaikan harga beras dan minyak goreng di Kalteng
Baca juga: Satu petikan apel membawa segenggam kegembiraan
Baca juga: BI Kalteng lakukan percontohan digitalisasi pertanian cabai rawit